Vaksinasi Perdana oleh Jokowi Menjadi Momentum Kebangkitan Penanganan Covid-19

14 Januari 2021, 07:22 WIB
Presiden Jokowi. /BPMI Setpres

Portal Probolinggo – Di tengah melonjaknya kasus pasien posistif Covid-19, pada 13 Januari 2021 Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama di tanah air yang menjalani vaksinasi.

Sukamta, anggota Komisi I DPR RI mengungkapkan, vaksinasi akan menjadi sebuah momentum kebangkitan dalam proses penganan Covid-19.

Melalui pernyataan tertulis yang ia sampaikan di Jakarta, Selasa 12 Januari 2021, proses vaksinasi akan menjadi sebuah awal yang sangat baik dalam usaha pemerintah menekan angka penderita Covid-19.

Baca Juga: PT Wings Surya Membuka Lowongan Kerja untuk 4 Posisi, Simak Persyaratannya

Dengan dijalankannya proses vaksinasi tersebut, dirinya mengungkapkan  bahwa akan ada sebuah optimisme di seluruh elemen masyarakat yang sebelumnya merasa resah dengan pandemi Covid-19 yang semakin tidak terkendali.

Sukamta juga mengimbau kepada pemerintah agar tidak berpaku pada proses vaksinasi tersebut. Pasalnya dengan adanya vaksin Covid-19 rentan terjadi euphoria sementara yang bisa membuat pemerintah terlena dalam penaganan Covid -19.

“Banyak ahli epidemiologi yang mengingtakan pemerintah agar tidak berpangku tangan pada vaksin Covid-19. Melacak, mengetest (test, tracing and treatment) harus diterapkan, selain itu kedisiplinan masyarakat dalam melakukan protocol kesehatan juga menjadi kunci berhasil tidaknya penyebaran virus berhenti,” ujar Sukamta, seperti dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari Antara.

 Baca Juga: Cara Mudah Obati Tanaman Hias Aglonema Layu, Cukup Siapkan 2 Bahan Dapur Ini

Sukamta juga meminta kepada Presiden Jokowi agar proses vaksinasi tidak menjadi sebuah kebijakan pamungkas dalam penanganan pandemi Covid-19.

Dalam keterangannya, politisi dari Partai Keadlian Sejahtera (PKS) tersebut juga menghimbau pemerintah agar dapat memfasilitasi seluruh proses kemandirian sistem reformasi kesehatan, seperti inovasi dan lainnya.

Setidaknya sudah ada dua inovasi karya anak bangsa yang tentu saja dapat digunakan sebagai langkah pencegahan Covid-19. Genose dan Cepad merupakan dua alat temuan UGM dan juga UNPAD yang memiliki kemampuan mendeteksi apakah seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak.

 Baca Juga: Resep Gulai Ayam Padang Enak dan Sederhana, Beserta Tips Agar Daging Ayam Empuk

Dari dua temuan tersebut, dirinya meminta agar pemerintah juga memberikan fasilitas penunjang lainnya, sehingga tidak hanya izin edar saja yang diberikan.

Sukamta juga berharap kepada pemerintah agar segera direalisasikannya vaksin merah putih produksi dalam negeri. Karena jika tidak, dibutuhkan setidaknya angka Rp70 triliun dalam proses sekali vaksinasi dengan jumlah penduduk 181,5 juta jiwa.

Dengan jumlah nominal tersebut dirinya menjelaskan, jika vaksin merah putih terealisasi, maka anggaran tersebut dapat diputar di dalam negeri.

Dengan demikian, akan ada momentum kebangkitan ekonomi serta sosial yang sebelumnya sempat jalan di tempat akibat pandemi Covid-19.***

Editor: Hari Setiawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler