Sebut Adanya Dinasti Politik di Indonesia, Ini Kata Gubernur Lemhanas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo

12 Februari 2021, 19:22 WIB
Gubernur Lemhanas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo. /

PORTAL PROBOLINGGO - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo mengatakan bahwa saat ini, terdapat fenomena dinasti politik di Indonesia.

Pernyataannya itu didasrkan pada sistem informasi dan hasil rekapitulasi KPU yang menunjukkan bahwa 55 dari 124 kandidat (44%), terafiliasi dengan dinasti politik pejabat dan mantan pejabat.

Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari PORTALSURABAYA.com dalam artikel Dinasti Politik Kuasai Kursi Jabatan di Indonesia, Lemhannas: Menghambat Konsolidasi Demokrasi", menurut Agus Widjojo adanya fenomena dinasti politik yang berkembang akan jadi penghambat bagi konsolidasi demokrasi.

Baca Juga: Bersinar Bersama PSG, Thomas Meunier Samakan Mbappe dengan Henry

Baca Juga: Tahun Kerbau Logam, Ahli Feng Shui Sebut Dua Hal yang Masih Harus Diwaspadai

Sebagai akibatnya, rekrutmen politik nantinya hanya dikuasai oleh sekelompok orang melalui oligarki.

"Fenomena dinasti politik tersebut justru menghambat konsolidasi demokrasi di tingkat lokal serta melemahkan institusional partai politik dan lebih mengemukakan pendekatan personal ketimbang kelembagaan," tuturnya.

Lebih lanjut, adanya fenomena dinasti politik di Indonesia disesalkan oleh Agus Widjojo mengingat Indonesia merupakan negara demokrasi, yang memberikan kesempatan dan hak pada rakyat untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum baik untuk pemimpin.

Baca Juga: Tahun Kerbau Logam, Ahli Feng Shui Sebut 3 Hal Ini Akan Banyak Muncul: Sindiran, Penipuan, dan Vaksin

Baca Juga: Cara Mudah Membedakan Emas Asli dan Palsu, Cukup Sediakan Cairan Ini

Sementara itu, Pilkada serentak yang diselenggarakan pada 9 Desember 2020 lalu, berlangsung dengan damai, aman dan lancar di tengah wabah pandemi Covid-19 yang belum berakhir.*** (Penulis: Suhemanto/PORTALSURABAYA.com)

Editor: Elita Sitorini

Sumber: Portal Surabaya

Tags

Terkini

Terpopuler