Mutasi Virus Corona B117, Jokowi : Belum Ada Penelitian yang Menunjukkan Varian Lebih Mematikan

7 Maret 2021, 18:39 WIB
Presiden Jokowi. /Instagram.com/@jokowi

PORTAL PROBOLINGGO - Pada bulan Maret 2020 tepatnya tanggal 2 Maret Indonesia pertama kali terjangkit Virus Corona dari Wuhan China.
 
Namun, pada 2021 virus Corona kembali datang dengan mutasi virus corona yang lebih berbahaya yakni Corona B117.
 
Diketahui pasien pertama yang terjangkit Corona B117 merupakan 2 orang warga Karawang Jawa Barat. 
 
Saat terjangkit Virus B117 keduanya pernah berpergian ke luar negeri untuk bekerja sebagai TKW.
 
Baca Juga: Kasus Covid-19 Jakarta Terus Melonjak, Ferdinand 'Sentil' Anies : Gubernurnya Lagi Sibuk Ngelapin Pigura
 
Terkait kasus ini, Presiden Jokowi mengimbau masyarat agar tidak khawatir terhadap kasus Corona B117 tersebut.
 
Jokowi juga menegaskan bahwa Virus  ini tidak lebih berbahaya dari virus Covid-19.
 
"Saya mengimbau bapak, ibu, saudara semuanya untuk tidak perlu khawatir karena ditemukannya dua kasus positif Covid-19 dengan mutasi virus dari Inggris atau B117," tegas Jokowi dalam video yang diunggah kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis 4 Maret 2021. 
 
Ia juga menyarankan masyarakat cukup menjalankan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, hingga menjaga jarak. Apalagi dibarengi dengan percepatan vaksinasi.
 
Baca Juga: VAR Merugikan Arsenal, Arteta: Jelaskan Apa itu Handball
 
"Mari kita tetap berdisiplin menjalankan protokol kesehatan dengan ketat seiring dengan pelaksanaan vaksinasi yang semakin cepat," ucapnya.
 
Seperti yang dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari laman PMJNEWS, Jokowi memastikan belum ada penelitian yang menyebut varian ini lebih mematikan dari virus corona dari Wuhan.
 
"Belum ada penelitian yang menunjukkan varian lebih mematikan," ujarnya.
 
Baca Juga: Kode Redeem Free Fire Terbaru 7 Maret 2021 Plus Alternatif, Ayo Buruan Klaim Hadiahnya!
 
Fakta-fakta mutasi virus Corona B117
 
Mutasi virus corona B117 pertama kali ditemukan di Inggris dan telah menyebar ke lebih dari 90 Negara, termasuk Indonesia. 
 
Varian virus Corona yang pertama kali ditemukan di Inggris diyakini 70 persen lebih menular dibandingkan virus dari Wuhan China. Virus ini juga merebak di Singapura dan India.
 
Diketahui gejala awal virus Corona B117 dari Inggris yakni sebagai berikut :
 
1. Sakit (radang) tenggorokan
2. Diare
3. Konjungtivitis (mata merah)
4. Sakit kepala
5. Ruam pada kulit
6. Perubahan warna (discolouration) pada jari tangan dan kaki.
 
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus dan Gemini Hari Ini 7 Maret 2021, Sudah Saatnya Taurus untuk Me-time Saat Ini
 
Apa saja gejala pasien Covid-19 yang terkena varian Corona B117 ini?
 
1. Kelelahan dan merasa lesu
 
Para pakar Inggris menemukan pasien Corona baru-baru ini lebih umum mengalami gejala Covid-19 kelelahan di awal terpapar. Kelelahan akibat infeksi Covid-19 varian baru ini disertai dengan rasa pusing.
 
2. Mual hingga pusing
 
Selain itu, gejala Covid-19 neurologis seperti pusing, kelelahan, hingga mual juga ditemukan pada pasien Corona Inggris. Sulit membedakan gejala ini dengan penyakit lainnya lantaran bisa juga dipicu kondisi lain.
 
Baca Juga: 600 Polisi Myanmar Membelot Dukung Gerakan Sipil Tolak Kudeta Junta Militer
 
3. Nyeri otot
 
Varian baru Corona B117 Inggris juga membuat para pasien mengalami nyeri otot. Sebenarnya, penyebab nyeri otot bisa terjadi karena myalgia. Kondisi saat virus menyerang serat otot dan lapisan jaringan penting.
 
Adanya peradangan secara luas juga bisa menyebabkan nyeri sendi, rasa lemah dan nyeri tubuh selama terpapar.
 
Cara mencegah penularan mutasi Virus Corona B117?
 
Pemerintah telah membuat kebijakan dalam mencegah penyebaran mutasi virus Corona B117 dari Inggris yang terdeteksi sudah masuk ke Indonesia bertepatan dengan setahun pandemi Covid-19 melanda Tanah Air.
 
Baca Juga: Link Live Streaming Timnas U-23 vs Bali United, Andy Setyo : Kami akan Memberikan Pertunjukkan Terbaik
 
"Tentunya penguatan protokol kesehatan 3M dan deteksi dini dengan penguatan testing, peningkatan pelacakan kasus dan isolasi," terang Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, Kamis 4 Maret 2021.
 
Lebih jauh Nadia menuturkan, vaksin yang sekarang digunakan pemerintah masih efektif untuk mencegah penularan mutasi virus tersebut. Namun, ia berharap masyarakat juga semakin meningkatkan kewaspadaan.
 
"Virus ini lebih cepat menular, namun tidak menyebabkan bertambah parahnya penyakit," pungkasnya.
 
Baca Juga: Cocok untuk Ide Usaha, Cara Membuat Batagor yang Enak dan Lembut, Jajanan Khas dari Bandung
 
Vaksin mampu lawan mutasi Virus Corona B117
 
Satgas Penanganan Covid-19 memastikan vaksin yang dimiliki Indonesia mampu mengatasi mutasi baru virus Corona B117. 
 
Varian ini masuk masuk ke Tanah Air melalui dua orang TKW asal Karawang, Jawa Barat.
 
"Pemerintah memastikan vaksin Covid-19 yang saat ini digunakan di Indonesia masih efektif dalam melawan mutasi virus Corona B117," ujar Juru Bicara Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis 4 Maret 2021.
 
Dengan keyakinan vaksin mampu melawan virus Corona B117, Wiku mengimbau agar masyarakat tidak khawatir secara berlebihan. 
 
Baca Juga: Terbuka Soal Karakternya di Homemade Love Story, Bona : Harapan Untuk Masa Depan
 
Pasalnya, efikasi atau kemanjuran vaksin dapat digunakan untuk strain baru dari Inggris ini.
 
“Oleh karena itu kami meminta masyarakat untuk tidak perlu khawatir, terkait dengan dampak masuknya varian baru Covid-19, B 117 terhadap efikasi vaksin,” tuturnya.
 
Meskipun begitu, Wiku tetap mengingatkan masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan saat melakukan aktivitas sehari-hari.
 
"Kami meminta kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19,” tutupnya.***
 
 

Editor: Elita Sitorini

Tags

Terkini

Terpopuler