Bersedia Jadi Relawan Pengembangan Vaksin Nusantara, Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Berikan Alasannya

18 April 2021, 10:59 WIB
Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari /

PORTAL PROBOLINGGO - Polemik Vaksin Nusantara masih terus bergulir, beberapa tokoh mendukung pengembangan vaksin tersebut.

Salah satu yang mendukung yaitu, Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah Supari.

Tidak tanggung-tanggung, Siti Fadilah Supari pun bersedia untuk menjadi sukarelawan untuk pengembangan vaksin Nusantara.

Siti Fadilah Supari membeberkan alasan dari dukungannya terkait vaksin nusantara.

Baca Juga: Doa Setelah Sholat Wajib Lima Waktu, Agar Dipermudah Segala Urusannya Oleh Allah SWT

Baca Juga: Lowongan Kerja April 2021: Badan Amil Zakat Nasional Buka Posisi Bagi Minimal Lulusan S1

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat sebelumnya dalam artikel Eks Menkes Siti Fadilah Supari Beberkan Alasannya Jadi Sukarelawan Vaksin Nusantara

Hal itu disampaikan saat dirinya hadir dalam acara Karni Ilyas Club yang tayang di kanal Youtube milik Karni Ilyas pada Kamis, 16 April 2021 malam.

Siti Fadilah Supari mengungkapkan bahwa vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Terawan Agus Putranto tersebut justru sebenarnya bukanlah vaksin.

“Justru yang punya pak Terawan itu sebetulnya itu bukan vaksin, tapi itu tuh imunoterapi,” ucapnya.

Oleh karena itu, Siti Fadilah Supari menilai imunoterapi justru lebih tepat digunakan untuk kelompok lanjut usia (lansia), terutama yang memiliki komorbid.

Baca Juga: Biodata Ranty Maria, Pemeran Putri dalam Sinetron Putri Untuk Pangeran, Lawan Main Verrel Bramasta

“Jadi kalau untuk orang tua, lansia seperti saya, dengan kondisi yang seperti saya yang punya komorbid dan sebagainya, itu sangat tepat bila imunoterapi atau pemberian daya tahan tubuh itu secara personal,” tuturnya.

Siti Fadilah Supari pun membeberkan alasannya bersedia turut serta menjadi sukarelawan untuk uji klinis vaksin Nusantara tersebut.

“Satu, karena saya tidak bisa divaksin dengan vaksin yang sudah ada, banyak lah pertimbangan. Saya gak mau divaksin dengan vaksin-vaksin yang konvensional, lebih baik enggak. Nanti takut ada side effect-nya, dan sebagainya,” katanya.

Kemudian, Siti Fadilah Supari mengaku telah mengenal baik Terawan Agus Putranto sejak lama, bahkan sejak dirinya masih menjabat sebagai Menteri Kesehatan.

Baca Juga: Surah Al-Munafiqun Ayat 10 tentang Perintah Bersedekah Tulisan Arab, Latin, Tafsir, dan Terjemahan Indonesia

“Nah, dia itu memang peneliti, saya tahu persis sifat-sifatnya dia kalau udah mau neliti itu nekat, kalau udah punya pendapat dia itu kekeh, dan dia kalau mempunya pendapat itu cukup logis,” ucapnya.

Sebagai contoh, Siti Fadilah Supari menuturkan prosedur Digital Subtraction Angiography (DSA) yang sebetulnya dilarang oleh puluhan dokter.

“Dia kan misalkan mengobati DSA, itu kan dilarang oleh berapa puluh dokter, bahkan dipecat dari IDI. Tapi pasiennya sendiri sudah 40 ribu lebih. Nah, dia memang orangnya itu seperti itu,” ujarnya.

Siti Fadilah Supari pun menilai konsep yang digagas Terawan Agus Putranto dalam pengembangan vaksin Nusantara tersebut cukup logis.

Baca Juga: Legenda Tinju Indonesia Albert Papilaya Meninggal Dunia

“Nah sekarang, di dalam konsepnya dia itu cukup logis menurut saya, walaupun ada ya komen-komen, tapi kalau saya tidak yakin maka tinggal menunggu kalau penelitian ini berakhir, terbukti apa tidak hipotesis Terawan itu,” tuturnya.

Siti Fadilah Supari menilai jika pengembangan vaksin Nusantara berhasil, justru akan menjadi harta karun yang luar biasa untuk Tanah Air.

“Kalau memang terbukti, waduh kita itu mendapatkan harta karun yang luar biasa, sangat berharga untuk negeri ini. Satu, produksi dalam negeri, dua inovasi dari anak bangsa sendiri, jadi kita itu belajar bagaimana bangganya kalau kita itu bisa mandiri,” katanya.(Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat).***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler