PORTAL PROBOLINGGO - Bulan Ramadhan di Indonesia mempunyai berbagai macam tradisi, salah satunya adalah membangunkan sahur.
Tradisi ini sudah berlangsung sejak lama,tiap daerahpun punya keunikannya masing-masing.
Cara membangunkan sahur yang unik terbaru yaitu terdapat pemuda membangunkan sahur di masjid dengan menggunakan nada yang tidak seperti biasa.
Baca Juga: Ikatan Cinta Sabtu 24 April 2021, Ricky Cari Elsa ke Rumah, Papa Chandra Kembali Curiga?
Hal itu memancing beragam tanggapan dari masyarakat ada yang setuju ada yang tidak.
“Membangunkan sahur itu adalah perbuatan baik, tapi juga perlu dilakukan dengan cara yang santun dan baik untuk menambah kualitas kebaikan itu sendiri," ujar Moh. Agus Salim selaku Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar).
Ia juga mengatakan saat membangunkan sahur kita perlu memperhatikan hak orang lain dan jangan sampai mengganggu hak orang lain.
Baca Juga: Diakuisisi Oleh Raffi Ahmad, 40 Sponsor Antre Untuk Kerja Sama dengan Rans Cilegon FC
Misalnya orang sedang sakit, punya anak bayi atau anak kecil, atau warga non muslim. Hal diatas perlu diperhatikan sebagai bentuk toleransi antar masyarakat dan umat beragama.
Sejak tahun 1978 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama telah mengeluarkan tuntunan penggunaan pengeras suara. Intruksi tersebut tertuang dalam KEP/D/101/1978 tentang Tuntunan Penggunaan Pengeras Suara di Masjid, Langgar dan Musalla.
Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 4 SD dan MI Halaman 72, 73, 74, Kayanya Negeriku, Subtema 2
"Takmir masjid juga harus mengatur penggunaan alat dan jadwal untuk membangunkan sahur dengan suara yang baik dan cara yang sopan,"ujarnya.
Fakhry mengungkapkan pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.***