PORTAL PROBOLINGGO - Penyeberan pandemi Covid-19 di Indonesia sampai saat ini masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.
Banyak kisah dibalik wabah yang melanda hampir 218 negara di dunia ini, dari kisah perjuangan para garda terdepan hingga para penggali kubur jenazah pasien Covid-19.
Pada Sabtu, 19 September 2020 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui akun instagram pribadinya @Aniesbaswedan, ia membagikan momen ketika berkunjung ke TPU Pondok Ranggon, Jakarta.
Baca Juga: 5 Cara Jitu Belanja Aman di Pasar Swalayan Saat PSBB
Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dalam artikel Cerita Penggali Kubur ke Anies: Enggan Pulang meski Larut, Menanti Kewajiban di Tengah Malam
Beberapa foto yang dibagikan Anies, mengungkap kondisi TPU Pondok Ranggon saat tengah malam.
Sorot pijar lampu menerangi gundukan tanah kubur baru di lokasi.
Dalam keterangannya, Anies menyebut ada 45 kuburan baru yang dibuat dalam sehari kemarin.
Baca Juga: Surah An-Nasr Ayat 1- 3 Arab, Latin dan Terjemahan dalam Bahasa Indonesia
"Di tempat ini, tanah-tanah gundukan kuburan itu belum memadat. Ada 45 jenazah hari ini dikuburkan," tulis Anies.
Dalam kesempatan yang sama, Anies juga menceritakan keluh kesah penggali kubur di TPU Pondok Ranggon.
Anies menyebut, para penggali kubur itu harus bekerja di bawah terik panas matahari saat siang, dan sorotan lampu ketika malam.
Pada malam minggu pun, para penggali kubur itu enggan pulang ke rumah.
Baca Juga: Kalian Pengguna Aplikasi Zoom? Siap-siap, Bulan Depan Biaya Berlangganan Zoom di Indonesia Akan Naik
Mereka memilih untuk bersiaga di TPU, berjaga-jaga jika ada panggilan kewajiban baru datang tengah malam.
"Malam telah larut, penggali kubur belum akan pulang. Menanti jika datang kewajiban lagi di tengah malam," ujar Anies.
Dalam tulisannya, Anies juga mengajak warga, khususnya masyarakat DKI Jakarta, untuk tetap berada di rumah jika tak ada hal yang penting.
"Jangan tinggalkan rumah, kecuali sangat penting. Tetaplah di rumah dulu. Jika harus pergi keluar, selalu gunakan masker," tutupnya.(Agil Hari Santoso/Pikiran Rakyat)***