Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan, KLHK Optimalkan Teknologi Modifikasi Cuaca

2 Oktober 2020, 22:37 WIB
ilustrasi kebakaran hutan dan lahan. /pixabay

PORTAL PROBOLINGGO – Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan kebakaran tersebut seringkali terjadi pada musim kemarau.

Dalam rangka pencegahan kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) optimalkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan,

Baca Juga: Layanan Delivery Online dengan ShopeePay? Ini Fitur Barunya!

“Teknologi Modifikasi Cuaca untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan atau karhutla akan terus dilakukan hingga awal tahun depan.” Katanya.

“Hal ini mengingat meskipun ada musim hujan, tetapi kemungkinan cuaca panas berlangsung hingga awal tahun pada bulan Januari sampai dengan Februari 2021.” Ujar Siti Nurbaya.

TMC diarahkan menjadi salah satu solusi permanen pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Peluncuran TMC dilakukan terutama pada provinsi yang rawan karhutla melalui rekayasa hujan dengan penyemaian awan.

Baca Juga: Lirik Lagu GuyonWaton Ninggal Cerito dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Pada tahun 2020, operasi TMC sudah dilaksanakan sejak bulan Februari hingga saat ini masih terus dilaksanakan.

Provinsi yang telah melakukan pencegahan karhutla dengan menggunakan TMC ini yaitu Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan Barat.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Basar Manullang mengungkapkan,
“Operasi TMC ini dilaksanakan untuk menindaklanjuti arahan Presiden dan Menteri LHK untuk melakukan mitigasi upaya dan menetapkan solusi permanen dalam pengendalian karhutla.” ujarnya.

Baca Juga: Ayat Kursi, Surah Al Baqarah Ayat 255 Arab, Latin, dan Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

“Kali ini TMC dilaksanakan di Riau sejak 24 Juli 2020 hingga 30 September 2020. Kita lakukan 50 sorti dengan NaCl yang disemai sebanyak 40 ton dengan perkiraan menghasilkan air hujan 108,5 juta m3. Operasi ini dinilai cukup berhasil mengurangi dan memitigasi terjadinya kebakaran.” kata Basar.

Selain di Riau, TMC juga dilakukan di Provinsi lain, seperti yang telah dilaksanakan di Sumatera Selatan, Jambi dan Kalimantan Barat. Penyamaian tersebut telah dilakukan sebanyak 40 sorti dengan NaCl yang disebar sebanyak 83,25 ton.

Baca Juga: Dari Cegah Anemia hingga Turunkan Kolestrol, Berikut 10 Manfaat Jambu Biji yang Jarang Diketahui

Sampai dengan akhir bulan September lalu, TMC yang telah dilakukan menghasilkan hujan dengan volume yang cukup di Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan Barat, dapat membasahi lahan sehingga menurunkan potemsi terjadinya karhutla.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: KLHK.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler