PORTAL PROBOLINGGO - Kementerian Pertanian terus mengupayakan agar penggarapan Food Estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah bisa terus berjalan.
Hal itu disampaikan melalui postingan Instagram, sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari akun Instagram @kementerianpertanian yang diunggah tanggal 23 Oktober 2020.
Kementan menyebutkan bahwa Food Estate ke depannya berguna sebagai cadangan pangan untuk ketahan pangan nasional.
Baca Juga: 15 Nama Bayi untuk Perempuan dan Laki-laki Terinspirasi Oleh Pahlawan Super
Ada tiga cara yang ditempuh Kementan untuk mendukung proyek tersebut, yaitu:
1. Gandeng Peragi
Dalam proyek lahan Food Estate ini, Kementan bekerja sama dengan Perhipunan Agronomi Indonesia (Peragi).
Peragi di sini memiliki peran untuk mendampingi dengan penelitian berkelanjutan, memberi saran, dan melakukan inkubasi pada Kementan.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Kabupaten Probolinggo Bertambah 12 Kasus, Kraksaan Penyumbang Kasus Tertinggi
2. Modernisasi Petani
Kementan juga mengubah cara bertani tradisional menuju cara bertani yang modern dengan memanfaatkan teknologi dan alat mesin pertanian (alsintan).
Peralihan cara bertani ini diharapkan Kementan dapat meningkatkan produktivitas yang berujung pada ketahanan pangan.
3. Intensifikasi Lahan
Perlu diketahui bahwa luas lahan total yang akan digarap Kementan ini adalah total tiga puluh ribu hektar dengan persebaran dua puluh ribu hektar di Kapuas dan sepuluh ribu hektar di Kabupaten Pulang Pisau.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Perjalanan Jauh, KAI Siapkan Layanan Rapid Test
Dari lahan-lahan seluas itu, Kementan berencana mengubah lahan yang produktivitasnya 4 ton gabah kering per hektar menjadi 6 ton gabah kering per hektar.
Lebih lanjut, Kementan mengatakan bahwa kunci kesukseean program ini adalah ketersediaan air, benih yang berkualitas, dan pupuk yang tepat.***