Pidato Hari Pahlawan Singkat dan Jelas, Cocok untuk Kata Sambutan di 10 November

7 November 2020, 15:07 WIB
Pidato Hari Pahlawan singkat dan jelas /Unsplash/@neonbrand

PORTAL PROBOLINGGO - Memperingati Hari Pahlawan pada 10 November nanti dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya memberikan amanat melalui pidato.

Pidato Hari Pahlawan biasanya dibacakan dalam acara seremonial yang diadakan lembaga pemerintah maupun perusahaan. Pun bisa dibacakan di lingkungan masyarakat masing-masing.

Dalam memberikan pidato Hari Pahlawan biasany pembicara memberikan pesan tentang pentingnya meneladani jasa para pejuang kemerdekaan. Salah satunya contoh pidato yang diberikan dalam artikel ini.

Baca Juga: Humas Polri Ajak Warga Tak Ragu Melapor, Netizen: Saya Lebih Percaya Dukun!

Berikut merupakan pidato Hari Pahlawan yang diadaptasi dari tulisan Guru Besar Filsafat Unika Atma Jaya Jalarta Prof. Dr. Alois A. Nugroho. Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari laman resmi Atma Jaya.

Assalamualaikum WR.WB

Salam sejahtera untuk kita semua,

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya”, kata Bung Karno pada Hari Pahlawan, 10 November 1961. Setiap tahun kita diajak untuk mengenang jasa para pahlawan, baik yang nama-nama dan foto-fotonya kita kenal, maupun para pahlawan yang tak dikenal.

Sekolah-sekolah mengadakan upacara bendera. Di kampung-kampung, para pemuda membaca sajak “Krawang-Bekasi” dari Chairil Anwar. Dapat pula kita membaca novel “Di Tepi Kali Bekasi” dari Pramoedya Ananta Toer.

Baca Juga: Tiket Gratis Kereta Api Untuk Menyambut Hari Pahlawan, Siapkan Syarat dan Ketentuannya Disini

Menghormati jasa pahlawan tentu bukan hanya “mengenang masa lalu” selama sehari dalam setahun. Kita harus berterima kasih pada para pahlawan, yang memungkinkan kita setiap hari menghirup suasana yang merdeka, dapat belajar dan bekerja dalam suasana kebebasan.

Salah satu manfaat dari ditetapkannya figur-figur pahlawan dan penghormatan atas mereka pada hari pahlawan ialah agar generasi-generasi berikut dapat memiliki contoh keteladanan dalam hidup bersama.

Namun, bukankah zamannya sama sekali berbeda? Bukankah sekarang ini, kita tidak lagi dijajah dan tidak dalam keadaan perang? Jadi, apa artinya meneladani para pahlawan?

Baca Juga: Contoh Pidato Hari Pahlawan dari Menteri Sosial, Cocok untuk Memberi Sambutan

Sebagai bangsa merdeka yang hidup dalam suasana perdamaian, kita tetap dapat meneladani para pahlawan.

Untuk itu, kita melihat seorang pahlawan sebagai figur yang berhasil mengembangkan civic virtues (kebajikan seorang warga) dalam dirinya, sehingga rela mengorbankan kepentingan-diri bahkan hidupnya, dalam mengupayakan, mempertahankan atau membela kemerdekaan bangsanya.

Negara, para pejabat negara dan para politisi mempunyai tanggung jawab besar untuk mewujudkan jiwa kepahlawanan di masa damai.

Mereka sendiri harus memperlihatkan perilaku yang dapat diteladani, bukan malah ramai-ramai bertindak korup, saling menyalahkan atau mengelak dari tanggung jawab.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Hari Pahlawan Menggunakan Bahasa Inggris

Banyak kebiasaan buruk harus ditanggalkan oleh polisi dan aparat pemerintah yang langsung berhubungan dengan rakyat. Untuk itu mereka harus diberi teladan oleh atasan langsung.

Begitu seterusnya, hingga pejabat tingkat pusat, seperti anggota DPR, Presiden dan para menteri, Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi, harus bertanggung jawab tidak hanya atas perilaku mereka sendiri tetapi juga perilaku anak buah mereka.

Dalam lagu kebangsaan kita, terdapat kalimat yang berbunyi “Di sanalah aku berdiri, jadi pandu Ibuku”. Pandu artinya penyuluh, penggerak, motivator, penuntun, penunjuk arah.

Baca Juga: Kumpulan Puisi Hari Pahlawan dari Sastrawan Indonesia, Chairil Anwar dan WS Rendra

Lagu kebangsaan ciptaan Wage Rudolf Soepratman ini dikumandangkan pertama kali di Kongres Pemuda II di Jakarta 1928.

Para pesertanya adalah mereka yang oleh Robert van Niel disebut sebagai “elite Indonesia yang baru muncul”. Elite Indonesia yang baru muncul itu punya komitmen untuk menjadi pandu Indonesia.

Maka dalam Indonesia yang sudah merdeka, semakin demokratis dan semakin terpelajar ini, kita semua adalah pandu Indonesia. Kita semua wajib menumbuhkembangkan kebajikan warga di lingkungan kita masing-masing.

Baca Juga: Pidato Bung Tumo yang Membakar Semangat Pejuang dalam Pertempuran 10 November Surabaya

Demikianlah pidato yang singkat ini. Selamat Hari Pahlawan untuk kita semua. Semoga kita dapat meneladani parah pahlawan, dan dapat menjadi teladan untuk generasi selanjutnya. ***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Tags

Terkini

Terpopuler