Jusuf Kalla Dituduh Dalang Penangkapan Edhy Prabowo, Jubir JK Singgung Orang Bugis-Makassar

- 5 Desember 2020, 19:00 WIB
Mantan Wakil Presiden sekaligus Ketua PMI, Jusuf Kalla.
Mantan Wakil Presiden sekaligus Ketua PMI, Jusuf Kalla. /ANTARA/HO-Humas PMI Pusat

PORTAL PROBOLINGGO - Ditangkapnya Edhy Prabowo menjadi salah satu kabar yang mengejurkan di akhir tahun 2020 ini.

Menteri Kelautan dan Perikanan ini ditangkap usai melakukan kunjungan ke Amerikas Serikat. Ia ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta.

Berbagai polemik trkait penangkapannya mulai diperbincangkan, salah satunya dalang dari penangkapan Edhy Prabowo.

Baca Juga: Update Virus Corona, DKI Jakarta Kembali Jadi Peringkat 1 Penyumbang Kasus Terbanyak

Nama-nama yang terseret dalam tuduhan sebagai dalang penangkapan diantaranya seperti Ali Mochtar Ngabalin dan Jusuf Kalla.

Ali Mochtar Ngabalin sendiri mengelak dan akan melaporkan orang-orang yang telah ia anggap memfitnah atas tuduhan dalang penangkapan Edhy Prabowo.

Selain Ngabalin, Jusuf Kalla (JK) juga teseret lantaran beredar sebuah video yang menuduh JK sebagai dalang penangkapan Edhy Prabowo.

Baca Juga: Tanggapi OTT Pejabat Kemensos, Mahfud MD, Kembali Tegaskan Hal Ini

Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Pikiran-Rakyat.com dengan artikel berjudul Jusuf Kalla Dituduh jadi Otak Penangkapan Edhy Prabowo, Jubir JK: Salah Apa Pak JK?, Husein Abdullah selaku Juru Bicara Jusuf Kalla mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu mengklarifikasi tudingan terhadap Jusuf Kalla.

Dia mengatakan KPK perlu melakukan klarifikasi kepada Calon Wali Kota Makassar Danny Pomanto, soal tudingannya bahwa Jusuf Kalla otak di balik ditangkapnya Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.

Hal itu disampaikan Husein Abdullah melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, 5 Desember 2020, menanggapi viralnya rekaman suara diduga Danny Pomanto.

Baca Juga: Banjir di Medan Akibatkan 7 Kecamatan dan Ribuan KK Terendam Air, Warganet Berduka

“Saya cuma mau bilang, salah apa Pak JK kepada Danny Pomanto sehingga tega-teganya memfitnah seperti itu?,” ujarnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

“Danny seperti tidak punya lagi sopan santun sedikit pun kepada sosok yang dihormati semua kalangan,” ucap Husein Abdullah menambahkan.

Dia bahkan menyinggung soal falsafah orang Bugis-Makassar, terkait adat dan istiadat dalam menghormati orang tua.

“Saya yakin kalau orang Bugis-Makassar tidak gampang mengumbar fitnah seperti itu, karena secara budaya dan agama tahu risikonya bahwa fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan,” tutur Husein Abdullah.

Baca Juga: Ali Mochtar Ngabalin Ucapkan Maaf Kepada Keluarga Edhy Prabowo, Ada Apa?

Menurutnya, selama ini Jusuf Kalla lebih banyak sibuk dengan aktivitas sosial, apalagi setelah tidak lagi menjabat sebagai wakil presiden.

Untuk urusan mengusik orang lain, termasuk Danny Pomanto, Husein Abdullah mengatakan hal itu adalah sesuatu yang tidak masuk akal.

Atas kejadian itu, dia pun menegaskan bahwa Danny Pomanto akan berhadapan dengan hukum.

“Danny tentu akan berhadapan dengan hukum. Apalagi melibatkan KPK, sehingga KPK pun perlu mengklarifikasi dan membersihkan dirinya dari tuduhan Danny Pomanto,” kata Husein Abdullah.

Baca Juga: Beasiswa Ekonomi Bebas SPP dari Universitas Pertamina Telah Dibuka, Simak Persyaratannya

Baginya, masalah yang dimunculkan Danny Pomanto menyangkut fitnah kepada Jusuf Kalla, juga sangat merendahkan KPK yang prestasinya menangkap Menteri KKP.

“Danny telah mencederai kerja keras KPK. Yang tidak kalah bahayanya, Danny telah mengadu domba tokoh-tokoh nasional,” ujar Husein Abdullah.

“Yang bisa berdampak buruk terhadap hubungan-hubungan antarelite, yang selama ini berjalan baik,” ucapnya menambahkan.

Husein Abdullah juga meminta KPK memanggil Danny Pomanto, untuk mengklarifikasi fitnah yang dilayangkannya tersebut.

Baca Juga: Surah Al Fatihah Ayat 1-7 Arab, Latin dan Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Sebelumnya, beredar video yang disertai rekaman suara diduga suara Danny Pomanto menuding Jusuf Kalla sebagai otak di balik penangkapan Edhy Prabowo atas kasus korupsi impor benih lobster.

Video berdurasi 1 menit 58 detik itu tersebar luas di media sosial pada hari Sabtu, 5 Desember 2020.(Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)***

Editor: Lia Damayanti

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x