Resmi Disahkan DPRD, Ridwan Kamil Bangga Jabar Punya Perda Pesantren

- 2 Februari 2021, 17:02 WIB
Ridwan Kamil, Gubernur Provinsi Jawa Barat.
Ridwan Kamil, Gubernur Provinsi Jawa Barat. /Dok. Humas Jabar/
PORTAL PROBOLINGGO - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau yang sering dipanggil kang Emil mengaku bangga atas keputusan DPRD Jawa Barat yang telah mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) perihal Penyelenggaraan Pesantren menjadi Peraturan Daerah (Perda).
 
 
"Kami dapat apresiasi dari Kementerian Agama karena Jabar adalah provinsi pertama yang memiliki perda untuk pesantren," ucap Ridwan Kamil seperti yang dikutip oleh PORTAL PROBOLINGGO dari PMJ News pada Selasa 2 Februari 2021.
 
"Sehingga tidak ada boleh lagi ada anak-anak Jabar yang memilih sekolah di pesantren tidak mendapatkan dukungan dari negara," tambah Ridwan Kamil dalam ungkapannya.
 
Ridwan Kamil menuturkan bahwa kehadiran Perda Pesantren akan membuat ribuan pesantren di Jawa Barat bisa dibantu dan didukung secara resmi oleh pemerintah.
 
Dengan dukungan tersebut maka visi 'Jabar Juara Lahir Batin' bisa terwujud tanpa diskriminasi.
 
 
Pemprov Jabar sendiri memiliki sejumlah program unggulan terkait pesantren maupun keumatan antara lain.
 
One Pesantren One Product (OPOP)
 
One Pesantren One Product yang kemudian disingkat menjadi OPOP adalah salah satu kegiatan dari program Gubernur Jawa Barat periode tahun 2019-2023 yang disebut Program 'Pesantren Juara' dalam rangka mendorong pemberdayaan pesantren agar mempunyai produk unggulan serta mampu mandiri secara ekonomi.
 
Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha)
 
Tujuan program Sadesha ini untuk memberantas buta huruf Al-Qur’an di Jabar, ini baru ada pertama kalinya di Indonesia.
 
Strategi yang sangat tepat untuk dijadikan sebagai gerakan pembinaan melalui upaya pendekatan kepada Al Quran, program Sadesha juga akan mewujudkan Jabar sebagai gerbang ahli sunnah wal jamaah
 
 
Magrib Mengaji
 
Magrib Mengaji adalah salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan syiar keagamaan serta ketaqwaan, yang dahulu sudah menjadi kebiasaan masyarakat, namun dikhawatirkan terjadi perubahan pola perilaku dan sikap di tengah masyarakat. 
 
English for Ulama.
 
Program ini bertujuan meningkatan kapasitas Bahasa Inggris para ulama, ustadz, dan guru agama melalui kombinasi antara materi belajar dan mengajar digital yang kreatif dengan  pelatihan tatap muka yang inovatif dan interaktif.
 
Berbagai program keagamaan tersebut bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat khususnya Jawa Barat, sehingga terwujudnya 'Jabar Juara Lahir Batin'.
 
 
"Selama ini, negara hanya mendukung yang formal yang sekolah negeri atau sekolah agama yang di bawah Kementerian Agama. Kalau pesantren tradisional, tidak masuk dalam dukungan formal," pungkas Ridwan Kamil.

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x