SBY: Saya Katakan dengan Tegas dan Jelas, Partai Demokrat Not For Sale!

- 25 Februari 2021, 13:00 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tanggapi isu upaya kudeta terhadap kepemimpinan AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tanggapi isu upaya kudeta terhadap kepemimpinan AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. /Tangkap layar YouTube.com/Partai Demokrat

PORTAL PROBOLINGGO - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau yang akrab disapa SBY baru saja memberi arahan kepada Pemimpin dan kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia.

Arahan tersebut disampaikan SBY melalui video yang diunggah di channel YouTube Partai Demokrat pada Rabu, 24 Februari 2021.

Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari PORTAL JEMBER dalam artikel "Beri Arahan untuk Kader Demokrat Seluruh Indonesia, SBY: Partai Demokrat Not For Sale!", SBY juga memperingatkan pihak-pihak yang ingin merebut partai yang didirikannya tersebut.

Baca Juga: Kartu Prakerja gelombang 12 Resmi Dibuka, Inilah Syarat dan Cara Mendaftarnya

"Bagi orang luar yang punya ambisi untuk merebut dan membeli Partai Demokrat, saya katakan dengan tegas dan jelas, Partai Demokrat not for sale, partai kami bukan untuk diperjualbelikan," kata SBY.

SBY menegaskan, partainya tidak bisa diiming-imingi uang sebanyak apapun meski Demokrat bukanlah partai yang memiliki banyak uang.

SBY mengatakan, pada awal tahun 2021 ini, partainya konsisten berjuang secara damai melalui konstitusional dan mendapat banyak dukungan dari masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Berhasil Tumbangkan Borussia, Manchester City Puncaki Perempat Final Liga Champion

Akan tetapi, Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) mengejutkan seluruh komponen partai termasuk dia sendiri.

"Ketika di bawah kepemimpinan AHY, dukungan rakyat terhadap Partai Demokrat terus meningkat, bagai halilintar di siang bolong, ada gerakan dan pemufakatan jahat untuk merusak Partai Demokrat," ujar SBY.

Menurut SBY, tujuan gerakan tersebut adalah merebut kepemimpinan Partai Demokrat yang sah kemudian menggantinya dengan orang yang bukan berasal dari Kader Partai Demokrat.

Baca Juga: Berperan Sebagai Bi-Han dalam Film Mortal Kombat, Berikut 7 Film yang Dibintangi Joe Taslim

"Kalau gerakan ini berhasil, karena ada yang ingin membeli partai kita dan kemudian ada fasilitatornya, partai kita bisa mengalami kegelapan," ucap SBY.

Tak hanya itu, SBY pun menegaskan, jika pendongkelan pihak tertentu terhadap kepemimpinan Partai Demokrat berhasil, itu artinya kondisi demokrasi di Indonesia sedang dalam bahaya.

Menurutnya, hal itu terjadi karena partai yang sudah dibangun selama puluhan tahun saja bisa direbut dengan dukungan kekuasaan dan uang.

Baca Juga: Link Pendaftaran Terbaru Vaksinasi Covid-19 untuk Kelompok Lansia di Seluruh Kota di Indonesia

"Kalau ini terjadi, negara kita seperti hidup di hutan rimba, yang kuat menang, yang lemah kalah, salah-benar nomor dua," ujar SBY.

"Hal begitu tentu sangat mencederai rasa keadilan. Kalau keadilan diinjak-injak, jangan harapkan ada kedamaian, no justice no peace," tegasnya.

Sebelumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan ada pihak yang hendak mengkudeta posisinya dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat dengan menyelenggarakan kongres luar biasa (KLB).

Baca Juga: Disebut Intervensi Indonesia Dapat Gagalkan Tuntutan Aktivis Pro-Demokrasi Myanmar, Ini Kata Kemenlu

Upaya kudeta tersebut diduga bertujuan untuk menjadikan Partai Demokrat sebagai alat untuk memuluskan rencana pihak tertentu dalam Pemilu 2024.

Sejumlah nama yang diduga terlibat dalam upaya kudeta Partai Demokrat itu antara lain, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, mantan kader Partai Demokrat, Marzuki Alie, Muhammad Nazaruddin, dan politisi Partai Demokrat, Jhoni Alen Marbun.*** (Mohammad Syahrial/PORTAL JEMBER)

Editor: Mohammad Syahrial

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x