Bersedia Jadi Relawan Pengembangan Vaksin Nusantara, Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Berikan Alasannya

- 18 April 2021, 10:59 WIB
Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari
Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari /

“Justru yang punya pak Terawan itu sebetulnya itu bukan vaksin, tapi itu tuh imunoterapi,” ucapnya.

Oleh karena itu, Siti Fadilah Supari menilai imunoterapi justru lebih tepat digunakan untuk kelompok lanjut usia (lansia), terutama yang memiliki komorbid.

Baca Juga: Biodata Ranty Maria, Pemeran Putri dalam Sinetron Putri Untuk Pangeran, Lawan Main Verrel Bramasta

“Jadi kalau untuk orang tua, lansia seperti saya, dengan kondisi yang seperti saya yang punya komorbid dan sebagainya, itu sangat tepat bila imunoterapi atau pemberian daya tahan tubuh itu secara personal,” tuturnya.

Siti Fadilah Supari pun membeberkan alasannya bersedia turut serta menjadi sukarelawan untuk uji klinis vaksin Nusantara tersebut.

“Satu, karena saya tidak bisa divaksin dengan vaksin yang sudah ada, banyak lah pertimbangan. Saya gak mau divaksin dengan vaksin-vaksin yang konvensional, lebih baik enggak. Nanti takut ada side effect-nya, dan sebagainya,” katanya.

Kemudian, Siti Fadilah Supari mengaku telah mengenal baik Terawan Agus Putranto sejak lama, bahkan sejak dirinya masih menjabat sebagai Menteri Kesehatan.

Baca Juga: Surah Al-Munafiqun Ayat 10 tentang Perintah Bersedekah Tulisan Arab, Latin, Tafsir, dan Terjemahan Indonesia

“Nah, dia itu memang peneliti, saya tahu persis sifat-sifatnya dia kalau udah mau neliti itu nekat, kalau udah punya pendapat dia itu kekeh, dan dia kalau mempunya pendapat itu cukup logis,” ucapnya.

Sebagai contoh, Siti Fadilah Supari menuturkan prosedur Digital Subtraction Angiography (DSA) yang sebetulnya dilarang oleh puluhan dokter.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x