Bio Farma Perkirakan Harga Vaksin Covid-19 Sinovac Rp 200 Ribu

- 20 Oktober 2020, 16:30 WIB
Prof. Wiku Sampaikan Pemerintah Tak Ingin Harga Vaksin Nantinya Memberatkan Masyarakat
Prof. Wiku Sampaikan Pemerintah Tak Ingin Harga Vaksin Nantinya Memberatkan Masyarakat /Covid.go.id

PORTAL PROBOLINGGO - Pemerintah mengupayakan harga vaksin Covid-19 'Sinovac' hasil kerja sama PT. Bio Farma dengan Sinovac, perusahaan asal Tiongkok nantinya tak sampai memberatkan masyarakat.

Hal itu diungkap Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito dalam talkshow 'Menjemput Asa Vaksin Covid-19' di Media Center Satgas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta pada Senin, 19 Oktober 2020.

"Tentunya Pemerintah mempertimbangkan untuk melindungi seluruh masyarakat sekaligus tak ingin memberatkan masyarakat," tutur Prof. Wiku, sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari laman Satgas Covid-19.

Baca Juga: Pastikan Uji Klinis Ketat, Satgas Covid Minta Masyarakat Tak Lagi Ragukan Manfaat Vaksin Covid-19

Prof. Wiku juga sempat menjelaskan terkait skema penyebaran vaksin, yang rencananya akan dilakukan berdasarkan skala prioritas mengingat produksi vaksin oleh PT. Bio Farma dilakukan secara bertahap, yakni antara 16 juta hingga 17 juta dosis per bulan.

Menurutnya, mekanisme skala prioritas itu mengacu pada orang yang berisiko tinggi terpapar Covid-19 seperti dokter, tenaga kesehatan, dan perawat yang setiap hari bersentuhan dengan pasien Covid-19.

Sedangkan Corporate Secretary PT. Bio Farma, Bambang Heriyanto, mengatakan harga vaksin Covid-19 Sinovac berkisar Rp200.000. Akan tetapi, menurutnya, harga tersebut masih dalam perkiraaan sehingga kemungkinan bisa di bawah atau justru lebih tinggi.

Baca Juga: 8.546 Keluarga Terima Bantuan Beras Berkualitas Medium dari Pemkot Probolinggo

"Itu (Rp200.000) hanya kisaran saja, harga bisa di atas atau di bawah, nanti akan ketemu setelah diperhitungkan secara detail," tuturnya melalui Zoom.

Ia juga menyinggung terkait persiapan produksi vaksin Sinovac.

"Persiapan dari awal sudah dipersiapkan. Ada quality control, semua dilakukan secara hati-hati sesuai standart mutu," ungkapnya.

Baca Juga: Resmi Dirils! Intip Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy A42 5G

Hingga kini, menurut Bambang, uji klinis vaksin di Universitas Padjajaran, Bandung, telah sampai pada tahap ketiga.

"Sebanyak 1.620 relawan yang mendapatkan suntikan vaksin pada tahap pertama telah selesai semua. Kemudian, berlanjut tahap kedua kepada 1.724 relawan, 671 di antaranya sudah diambil darahnya."

Disinggung mengenai kesiapan vaksin, Bambang menuturkan bahwa semua tahapan-tahapan akan selesai di awal Januari 2021.

Baca Juga: BNPD Sebut 2.286 Bencana Terjadi di Indonesia Hingga 19 Oktober 2020, Akibatkan 307 Orang Meninggal

"Ini semua akan selesai di awal bulan Januari 2021," tuturnya.***

 

Editor: Elita Sitorini

Sumber: satgas covid-19


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini