Pertemuan Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Jepang, Bahas Empat Poin Kerjasama

- 21 Oktober 2020, 07:11 WIB
Presiden Jokowi bersama PM Jepang Yoshihide berada di balkon Istana Bogor, Selasa 20 Oktober 2020
Presiden Jokowi bersama PM Jepang Yoshihide berada di balkon Istana Bogor, Selasa 20 Oktober 2020 / Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden

 

PORTAL PROBOLINGGO - Presiden Indonesia, Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga pada hari Selasa, 20 Oktober 2020.

Delegasi Pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan delegasi Pemerintah Jepang yang dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Yoshihide Suga, melakukan pertemuan bilateral, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Dikutip Portal Probolinggo dari website Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Jokowi mengatakan bahwa pertemuan kedua delegasi tersebut akan membahas beberapa point penting.

Baca Juga: Usai Lakukan TC di Kroasia, Timnas U-19 akan Pindah ke Prancis

Dalam pertemuan tersebut, Kedua delegasi Pemerintah membahas sejumlah kerja sama strategis yang dilakukan oleh kedua negara.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan rangkaian kunjungan pertama PM Suga, setelah dilantik sebagai Perdana Menteri pada bulan September lalu.

“Ini juga merefleksikan komitmen bersama untuk terus memperkokoh kemitraan strategis antara Jepang dan Indonesia,” ujar Jokowi.

Baca Juga: Inilah Tips Jika Menerima Kopi dalam Bentuk Bubuk, Tetap Bisa Jadi Minuman Nikmat

“Di tengah dunia yang diwarnai ketidakpastian, kunjungan ini menunjukkan bahwa kita memilih untuk bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain,” tambahnya.

Presiden Republik Indonesia tersebut menyampaikan, dalam pertemuan bilateral kedua negara dibahas potensi kerja sama pada empat bidang.

Pertama, di bidang kesehatan, yaitu kerja sama pengelolaan pandemi COVID-19.

Baca Juga: Testing Menunjukkan 86 Persen Terkonfirmasi Negatif, Satgas Covid: Penanganan Kita Semakin Membaik

Sejak awal, Jepang adalah mitra penting Indonesia dalam mitigasi pandemi, termasuk saat evakuasi 69 Warga Negara Indonesia yang merupakan ABK (Anak Buah Kapal) dari kapal Diamond Princess dari Yokohama, Jepang.

Presiden juga menjelaskan bahwa dirinya juga menyambut baik, dan telah menandatangani Memorandum Kerja Sama Kesehatan antara Indonesia dan Jepang pada 19 Oktober lalu.

“Indonesia menghargai komitmen dan kontribusi Jepang bagi pembentukan COVID-19 ASEAN Response Fund. Saya juga mengajak Jepang memperkuat tata kelola kesehatan di kawasan untuk menghadapi pandemi di masa yang akan datang, termasuk pembentukan ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases,” ujar Jokowi.

Baca Juga: Indonesia Siap Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021, Ketum PSSI Berharap Indonesia Lolos 8 Besar

Kedua, pembentukan Travel Corridor Arrangement (TCA) untuk perjalanan bisnis yang penting.

“Saya dan Perdana Menteri Suga telah sepakat mengenai pentingnya pembentukan Travel Corridor Arrangement bagi bisnis esensial. Kita juga sepakat menugaskan Menteri Luar Negeri Jepang dan Indonesia untuk menegosiasikan detail dan menyelesaikannya dalam waktu satu bulan,” ujar Jokowi.

Ketiga, memperkuat kerja sama dalam bidang ekonomi.

Disampaikan Presiden, Jepang adalah salah satu mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi. Presiden RI itu menyambut baik relokasi dan perluasan investasi perusahaan-perusahaan Jepang ke Indonesia.

Baca Juga: Toxic Positivity, Perkataan Baik Tapi Menyakiti, Pernah Melakukan?

“Saya tadi juga meminta perhatian terhadap Jepang, adanya kendala izin impor untuk produk pertanian, produk kehutanan, dan produk perikanan dari Indonesia. Saya tadi juga mendorong Jepang untuk ikut berpartisipasi dalam sovereign wealth fund Indonesia,” ujarnya.

Keempat, kemitraan dalam memperkuat kerja sama multilateral.

“Saya menekankan pentingnya spirit kerja sama untuk terus diperkuat terutama di tengah rivalitas yang semakin menajam antara kekuatan besar dunia. Spirit kerja sama yang inklusif perlu juga terus dimajukan dalam rangka kerja sama Indo-Pasifik sebagaimana tercermin dalam Asian Outlook on Indo-Pacific,” ujar Presiden.

Jokowi juga menyampaikan harapannya agar Laut Cina Selatan dapat terus menjadi laut yang damai dan stabil.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah