Libur Maulid Nabi SAW, Menkopolhukam Mengantisipasi Penularan Covid-19

- 22 Oktober 2020, 20:49 WIB
Rapat Koordinasi Menkopolhukam antisipasi penambahan kasus Covid 19 jelang libur panjang maulid nabi Muhammad SAW
Rapat Koordinasi Menkopolhukam antisipasi penambahan kasus Covid 19 jelang libur panjang maulid nabi Muhammad SAW /kemendagri.go.id/

Misalnya di transportasi umum, atau di tempat-tempat umum seperti terminal, stasiun, bandara, tempat rekreasi, dan sebagainya. Tempat-tempat Itu berpotensi terjadinya kerumunan orang.

"Lalu reunian bagi orang yang pulang kampung biasanya berkumpul dengan teman-teman satu kampus, satu sekolah, di kota bahkan di desa, kemudian lupa dan melanggar protokol kesehatan. Perayaan Maulid Nabi akan banyak juga kerumunan, karena biasanya ada pengajian-pengajian, festival-festival, biasanya begitu." ujar Mahfud MD.

Baca Juga: Pekan Sagu Nusantara 2020, sebagai Salah Satu Cara Antisipasi Kemungkinan Menghadapi Krisis Pangan

Tentu semua potensi ini harus diantisipasi jangan sampai menimbulkan atau menjadi cluster baru di berbagai tempat. Sehingga mengakibatkan penegakan protokol kesehatan yang mulai berhasil, mengalami penurunan. Sehingga mengakibatkan pada menurunnya tingkat kesembuhan.

"Kemudian persentase penularan yang mulai berkurang, tingkat kematian yang mulai berkurang, walaupun tingkat kematian itu 3 koma sekian persen, dan itu masih lumayan meskipun tidak sama dengan rata-rata dunia, akan menurun lagi. Nah, maka dari itu semua harus diantisipasi," pungkasnya.

Menurut Mahfud MD, rapat koordinasi yang digelar adalah konteks untuk mengantisipasi agar libur panjang tidak memicu pusat penularan baru.

Mahfud juga menyinggung soal perayaan Maulid Nabi. Menurutnya, Maulid Nabi itu adalah salah satu peringatan keagamaan.

Baca Juga: Pihak TN Gede Pangrango Klarifikasi Pendaki yang Terindikasi Berfoto Asusila

Bahwa negara ini sangat menghargai acara keagamaan. Namun karena saat ini masih masa pandemi, jangan sampai perayaan hari keagamaan jadi cluster baru penularan covid-19. Sebab itu, penerapan protokol kesehatan harus diperhatikan.

"Nanti tentu akan banyak yang menyampaikan yang mengamankan jalan siapa, yang maulidan siapa, tempat rekreasi siapa, dan semuanya itu akan sangat ditentukan bagaimana daerah, pimpinan daerah, Forkompinda, dan seluruh jajarannya, untuk berkoordinasi melakukan antisipasi berbagai kemungkinan (penularan virus)," tandasnya. ***

Halaman:

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini