Kemlu Kecam Pernyataan Presiden Perancis, Menag Siap Dukung

- 29 Oktober 2020, 20:44 WIB
Menteri agama RI
Menteri agama RI /Kemenag/

 

 

PORTAL PROBOLINGGO - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia telah menyatakan mengecam pernyataan Presiden Perancis, Emannuel Macron.

Pernyataan tersebut dinilai menyudutkan agama islam serta menyinggung umat muslim dari berbagai negara. Dalam hal ini, Kemlu mendapat dukungan dari Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi.

Fachrul Razi menyatakan akan mendukung sikap Kemlu yang memanggil Duta Besar Perancis dan menyampaikan kecaman terhadap pernyataan Presiden Perancis yang dinilai menghina Islam.

Baca Juga: Heboh Foto Editan Chanyeol EXO dan Rose BLACKPINK Kencan, Dispatch Beri Peringatan

Menurut Fachrul Razi, pernyataan Presiden Perancis melukai perasaan umat muslim karena mengaitkan agama Islam dengan tindakan terorisme.

“Setiap umat beragama harus menghormati simbol-simbol agama yang dianggap suci oleh pemeluk agama lain, termasuk terkait pemahaman visualisasi Nabi Muhammad,” ungkap Fachrul Razi di Jakarta, pada hari Kamis, 29 Oktober 2020.

“Kebebasan berpendapat atau berekspresi tidak boleh dilakukan melampaui batas atau kebablasan sehingga mencederai kehormatan, kesucian, dan kesakralan nilai dan simbol agama apapun,” lanjutnya.

Baca Juga: DPR Ingatkan Pentingnya Penerapan Protokol Kesehatan Pada Sektor Pariwisata

Menurut Fachrul Razi, menghina simbol agama dapat dianggap sebagai tindakan melanggar hukum. Pelakunya, harus bertanggung jawab atas perbuatannya, dan ditindak sesuai ketentuan hukum.

Selain itu Fachrul Razi juga mengingatkan bahwa Islam tidak membenarkan tindakan main hakim sendiri, apalagi dengan melakukan pembunuhan. Islam adalah agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Fachrul Razi juga mengimbau agar umat Islam di Indonesia tidak terpancing melakukan tindakan anarkis. Islam tidak membenarkan tindakan main hakim sendiri.

Baca Juga: Jose Mourinho: Gareth Bale Membawa Perubahan Besar untuk Real Madrid

“Keagungan Islam tidak bisa ditegakkan dengan melanggar nilai-nilai kemanusiaan,” tegasnya.

“Tunjukkan sikap tegas dengan tetap menjunjung tinggi watak umat beragama yang menolak tindak kekerasan," tandasnya.***

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x