Ia pun menuturkan, masyarakat untuk tidak khawatir dengan anggaran yang akan digunakan untuk persiapan Olimpiade. Menurutnya, di tahun depan ekonomi Indonesia akan mulai pulih.
“Oleh karena itu, saya rasa wajar jika terdapat kekhawatiran terkait kesiapan anggaran dan sarpras (sarana prasarana) pendukung Olimpiade 2032. Akan tetapi, tahun 2021, ekonomi Indonesia diprediksi sudah mulai pulih dengan PDB yang meningkat 4,5-5,5 persen,” ungkap hetifah.
Baca Juga: PKS dukung Habib Rizieq Pulang ke Indonesia, Sebut Kedatangan Imam Besar FPI Ujian Demokrasi
Tidak hanya itu, Hetifah menuturkan, Indonesia memiliki keunggulan dari negara lainnya yang menjadi saingan, yaitu Australia, Jerman, Unifikasi Korea, Qatar, RRT, dan India. Keunggulan Indonesia itu menurutnya ada pada keramahan penduduk.
“Dan tidak kalah penting, Indonesia juga memiliki keunggulan keadaan cuaca maupun suhu yang relatif stabil, keamanan, keramahan, kuliner yang beragam, dan keindahan alam yang tidak dimiliki negara lainnya," pungkasnya.
Sementara itu, Jokowi menuturkan, menjadi tuan rumah Olimpiade bukanlah ajang untuk unjuk kegagahan semata.
Baca Juga: Kumpulan Puisi Hari Pahlawan dari Sastrawan Indonesia, Chairil Anwar dan WS Rendra
Menurutnya, menjadi tuan rumah Olimpiade justru momentum bagi Indonesia untuk menata diri, memperbaiki infrastruktur yang ada terutama fasilitas olahraga.
“Untuk memperbaiki berbagai hal yang selama ini masih kurang, mulai dari penyiapan infrastruktur keolahragaan, kemudian yang berkaitan dengan prestasi atlet, peningkatan visibilitas global sebagai kota penyelenggara, dan sebagainya,” jelas Jokowi.***
Artikel Rekomendasi