Vaksinasi Covid-19 Akan Dimulai Desember, Anggota DPR Ini Minta Pemerintah Berkaca Pada Brasil

- 13 November 2020, 09:24 WIB
DPR meminta vaksinasi jangan dilakukan buru-buru dan pemerintah harus berkaca pada Brasil.
DPR meminta vaksinasi jangan dilakukan buru-buru dan pemerintah harus berkaca pada Brasil. /Pixabay/fernandozhiminaicela

PORTAL PROBOLINGGO - Pemerintah beberapa waktu lalu melalui Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyebutkan akan mulai melakukan vaksinasi pada Desember nanti. Vaksinasi nantinya akan menggunakan vaksin Sinovac buatan Cina.

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengingatkan agar pemerintah tidak buru-buru untuk melakukan vaksinasi.

Menurutnya pemerintah harus mendengar rekomendasi dari lembaga terkait, seperti Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Baca Juga: Petinggi PKS Bertamu ke Petamburan, Habib Rizieq Shihab Singgung Undang-Undang Cipta Kerja

“Tentu tidak sembarangan memberikan pendapat. Mereka sudah mengkaji dari berbagai aspek. Karena itu, sangat perlu didengar dan ditindaklanjuti,” ujar Saleh seperti dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari keterangan resmi di laman DPR.

Ia kemudian meminta pemerintah berkaca pada negara lain yang turut menggunakan vaksim Sinovac, misalnya saja Brasil. Ia menyebutkan, di negeri Samba itu kabarnya uji klinis vaksin Sinovac telah dihentikan karena ada insiden yang merugikan.

“Ini penting dicermati. Informasi lebih dalam terkait hal ini harus digali. Apalagi, perusahaan yang bekerja sama dengan Brazil sama dengan yang bekerja sama dengan Indonesia,” ungkap politisi PAN ini.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Akan Segera Didistribusikan, DPR: Vaksin Bukan Obat Ajaib, Tetap Waspada

Ia menuturkan, pemerintah perlu mengkaji lebih dalam lagi mengenai vaksin yang akan digunakan nanti. Menurutnya meski saat ini belum ditemukan kendala, namun pemerintah diminta tetap waspada.

“Kalau betul pemerintah menjadwalkan vaksinasi di bulan Desember, berarti waktu yang tersedia tidak banyak. Apakah waktu sesingkat ini cukup untuk melakukan kajian dan pendalaman?” ungkap Saleh.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x