11 Puisi Pendek Hari Guru, Cocok Untuk Tugas Sekolah

- 19 November 2020, 08:21 WIB
Ilustrasi puisi tentang Hari Guru.
Ilustrasi puisi tentang Hari Guru. /Pixabay/Thought Catalog

PORTAL PROBOLINGGO - Hari Guru yang diperingati setiap tanggal 25 November merupakan momentum untuk mengingat jasa-jasa seorang guru.

Biasanya, Hari Guru akan diisi lomba atau tugas-tugas yang bertemakan atau berhubungan dengan guru.

Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari berbagai sumber, berikut beberapa puisi tentang guru yang cocok dibacakan saat Hari Guru.

Baca Juga: Waspada! Kemunculan Hewan Ini Bisa Jadi Pertanda Gunung Merapi Akan Meletus

Puisi 1

Pahlawanku yang Terbaik

oleh Nadia Ayu Purwita Sari


Sinaran sang mentari …

Tanda tuk memulai hari -harimu…

Tak ada kata lelah dari dirimu…

Kata semangat yang kau ingatkan kepadaku…


Guruku…

Jasa -jasamu yang aku ingat,

saat aku berputus asa...

Perjuangan besarmu yang aku kagumi...

Kesabaranmu yang menjadi ciri khas mu...


Ohh... guruku...

Senyum semangat mu...

Amarah mu...

Kesabaranmu...

Yang menjadi tanda kedatanganmu...


Ilmumu...

Yang tlah kau berikan kepada semua anak didikmu...

Semoga akan bermanfaat untuk semua orang...

Terima kasih guruku...

Jasamu akan aku kenang slalu...

Pahlawanku yang terbaik

Baca Juga: Info Lowongan Kerja : PT Tempo Scan Pacific Tbk Buka 2 Posisi Bagi Minimal D3, Simak Persyaratannya

Puisi 2

Pahlawan Pendidikan

oleh Agriva Riri Nirvana, Jombang


Pahlawan pendidikan

Ialah guru

Setiap hari

Kau curahkan ilmu

Tuk bekalku esok hari

Kaulah setetes embun

Yang menyejukkan hati


Guru...

Kaulah pejuang

Yang siap membentengi kami

Demi kecerdasan bangsa ini

Terima kasih guruku

Jasamu adalah jalan surgamu

Baca Juga: Dosen dan Karyawan Universitas Jember Terkonfirmasi Positif Covid-19 hingga Meninggal Dunia

Puisi 3

Oh Guruku


Oh guruku,

Jasamu tak terhingga

Pengorbananmu tak terhitung

Kan kunenang selalu


Oh guruku,

Jasamu untuk nusa dan bangsa

Namamu selalu ada

Di dalam sanubariku


Kau adalah embun sejuk

Kau adalah bunga yang mekar

Indah nan rupawan

Seperti awan senja yang terhampar

Baca Juga: Penyebab Sariawan yang Jarang Diketahui, Awas ada Penyakit Berbahaya

Puisi 4

Lilin Kegelapan

Oleh Dila Basyarahil, Kta Depok


Titik air menitik

Berbaris jarum jam berdetik

Tak henti dalam putaran waktu

Menembus masuk roda itu

Menjadi pilar

generasi penerus

Bermuara menjelma sebagai arus

Berbaris di tengah tangisan pertiwi

Tak buat henti langkahkan kaki

Ku akan jadi lilin di tengah kegelapan

Wahai sang guruku

Tuntunlah aku menjadi aku

Jasamu tak tampak mata

Berwujud dalam hati

Titik air menitik

Ilmu mu kan ku petik

Bukan buat negara munafik

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini, 19 November 2020, Jangan Lewatkan Keseruan Sinetron Ikatan Cinta

Puisi 5

Terimakasih


Kau yang membimbing

Kau yang mengajar

Kau yang mendidik


Kau layak mendapat julukan

Pahlawan tanpa tanda jasa

Tak pernah bosan

Mengajar dan membimbing

Baca Juga: Resep Sarapan Nasi Goreng, Mudah Lezat dan Enak

Puisi 6

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa


Pahlawan tanpa tanda jasa

Ialah Guru


Yang mendidik ku

Yang membekali ku ilmu

Dengan tulus dan sabar


Senyummu memberikan semangat untuk kami

Menyongsong masa depan yang lebih baik


Setitik peluhmu

Menandakan sebuah perjuangan yang sangat besar

Untuk murid-muridnya


Terima kasih Guru

Perjuanganmu sangat berarti bagiku

Tanpamu ku tak akan tahu tentang dunia ini


Akan selalu ku panjatkan doa untukmu

Terimakasih Guruku

Baca Juga: Doa Bepergian dalam Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya

Puisi 7

Kenangan Indah


Setiap masuk kelas Ia bawa hal baru

Hingga murid slalu menunggu-nunggu

Tak pernah datang terlambat

Aturan waktunya sungguh akurat

Pelajaran pun penuh dengan variasi

Dengan beragam macam aksi

Teriakan, tepuk tangan dan tawa

Yel-yel dan nyanyian bergema


Memberi semangat pada semua

Memberi dorongan untuk mencoba

Dengannya kelas jadi bernyawa

Penuh kesungguhan namun tak hilangkan canda


Puisi 8

Guruku


Guruku,

Datang di kegelapan

Kau dengan kesabaran

Sirami sikap perjuangan

Oh guruku,

Jasa tak terkira

Pengorbanan tak terhingga

Ku kenang masa


Guruku,

Begitu jasamu

Bagi nusa bangsa

Namamu akan selalu

Dalam sanubariku


Puisi 9

Mеnсаrі Ilmu Dаrі Guru


Guru…

kаulаh аndаlаn ku

kаu уаng mеndіdіk kаmі…

ku bеrtеrіmаkаѕіh tеrhаdар dіrіmu bundа guruku…


Guru…

Hаmріrlаh dіѕеtіар hаrі kаmі bеrјumра…

Kіtа bаrtеmu dі ѕеkоlаh

Dі ѕеkоlаh kаmі mеnсаrіkаn іlmu dеngаn dіrіmu guruku…


Puisi 10

Tеrіmа kаѕіh guru

Kаulаh реmbіmbіngku……

Kаulаh реngајаrku……

Kаulаh реndіdіkku……


Guru……

Itulаh јulukаnmu……

Yаng tаk реrnаh bоѕаn dаlаm……

Mеngајаr dаn mеmbіmbіngku


Guru……

Tаnра dіrіmu аku аkаn hаnсur……

Tаnра dіrіmu аku аkаn ѕеngѕаrа……

Tаnра dіrіmu аku аkаn ѕеѕаt……


Guru……

Tеrіmа kаѕіh……

Atаѕ ѕеgаlа јаѕа-јаѕаmu……


Puisi 11

Sebatang Kapur

Oleh Iroh Rohmawati, Kadujajar Malingping Banten

Deretan deretan bangku tanpa kedua kaki tetap berdiri meski tidak mampu berdiri tegak

Suara lantang terus kau keluarkan sampai mengusir tikus tikus kemalasan diotak kami

Tanpa mengenal lelah kau terus mendidik kami

Meski keringat bercucuran dan gaji tak seberapa dibandingkan gaji para aparatur aparatur negara yang tidak adil


Guru

Nama yang akan selalu dikenang sepanjang masa

Dengan kelincahan menarikan sebatang kapur diatas papan tulis yang mulai mengantuk

Dan terus mendidik hingga kami mendapatkan arti pentingnya kehidupan.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini