PORTAL PROBOLINGGO - Hari Guru yang diperingati setiap tanggal 25 November merupakan momentum untuk mengingat jasa-jasa seorang guru.
Biasanya, Hari Guru akan diisi lomba atau tugas-tugas yang bertemakan atau berhubungan dengan guru.
Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari berbagai sumber, berikut beberapa puisi tentang guru yang cocok dibacakan saat Hari Guru.
Baca Juga: Waspada! Kemunculan Hewan Ini Bisa Jadi Pertanda Gunung Merapi Akan Meletus
Puisi 1
Pahlawanku yang Terbaik
oleh Nadia Ayu Purwita Sari
Sinaran sang mentari …
Tanda tuk memulai hari -harimu…
Tak ada kata lelah dari dirimu…
Kata semangat yang kau ingatkan kepadaku…
Guruku…
Jasa -jasamu yang aku ingat,
saat aku berputus asa...
Perjuangan besarmu yang aku kagumi...
Kesabaranmu yang menjadi ciri khas mu...
Ohh... guruku...
Senyum semangat mu...
Amarah mu...
Kesabaranmu...
Yang menjadi tanda kedatanganmu...
Ilmumu...
Yang tlah kau berikan kepada semua anak didikmu...
Semoga akan bermanfaat untuk semua orang...
Terima kasih guruku...
Jasamu akan aku kenang slalu...
Pahlawanku yang terbaik
Baca Juga: Info Lowongan Kerja : PT Tempo Scan Pacific Tbk Buka 2 Posisi Bagi Minimal D3, Simak Persyaratannya
Puisi 2
Pahlawan Pendidikan
oleh Agriva Riri Nirvana, Jombang
Pahlawan pendidikan
Ialah guru
Setiap hari
Kau curahkan ilmu
Tuk bekalku esok hari
Kaulah setetes embun
Yang menyejukkan hati
Guru...
Kaulah pejuang
Yang siap membentengi kami
Demi kecerdasan bangsa ini
Terima kasih guruku
Jasamu adalah jalan surgamu
Baca Juga: Dosen dan Karyawan Universitas Jember Terkonfirmasi Positif Covid-19 hingga Meninggal Dunia
Puisi 3
Oh Guruku
Oh guruku,
Jasamu tak terhingga
Pengorbananmu tak terhitung
Kan kunenang selalu
Oh guruku,
Jasamu untuk nusa dan bangsa
Namamu selalu ada
Di dalam sanubariku
Kau adalah embun sejuk
Kau adalah bunga yang mekar
Indah nan rupawan
Seperti awan senja yang terhampar
Baca Juga: Penyebab Sariawan yang Jarang Diketahui, Awas ada Penyakit Berbahaya
Puisi 4
Lilin Kegelapan
Oleh Dila Basyarahil, Kta Depok
Titik air menitik
Berbaris jarum jam berdetik
Tak henti dalam putaran waktu
Menembus masuk roda itu
Menjadi pilar
generasi penerus
Bermuara menjelma sebagai arus
Berbaris di tengah tangisan pertiwi
Tak buat henti langkahkan kaki
Ku akan jadi lilin di tengah kegelapan
Wahai sang guruku
Tuntunlah aku menjadi aku
Jasamu tak tampak mata
Berwujud dalam hati
Titik air menitik
Ilmu mu kan ku petik
Bukan buat negara munafik
Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini, 19 November 2020, Jangan Lewatkan Keseruan Sinetron Ikatan Cinta
Puisi 5
Terimakasih
Kau yang membimbing
Kau yang mengajar
Kau yang mendidik
Kau layak mendapat julukan
Pahlawan tanpa tanda jasa
Tak pernah bosan
Mengajar dan membimbing
Baca Juga: Resep Sarapan Nasi Goreng, Mudah Lezat dan Enak
Puisi 6
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Pahlawan tanpa tanda jasa
Ialah Guru
Yang mendidik ku
Yang membekali ku ilmu
Dengan tulus dan sabar
Senyummu memberikan semangat untuk kami
Menyongsong masa depan yang lebih baik
Setitik peluhmu
Menandakan sebuah perjuangan yang sangat besar
Untuk murid-muridnya
Terima kasih Guru
Perjuanganmu sangat berarti bagiku
Tanpamu ku tak akan tahu tentang dunia ini
Akan selalu ku panjatkan doa untukmu
Terimakasih Guruku
Baca Juga: Doa Bepergian dalam Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya
Puisi 7
Kenangan Indah
Setiap masuk kelas Ia bawa hal baru
Hingga murid slalu menunggu-nunggu
Tak pernah datang terlambat
Aturan waktunya sungguh akurat
Pelajaran pun penuh dengan variasi
Dengan beragam macam aksi
Teriakan, tepuk tangan dan tawa
Yel-yel dan nyanyian bergema
Memberi semangat pada semua
Memberi dorongan untuk mencoba
Dengannya kelas jadi bernyawa
Penuh kesungguhan namun tak hilangkan canda
Puisi 8
Guruku
Guruku,
Datang di kegelapan
Kau dengan kesabaran
Sirami sikap perjuangan
Oh guruku,
Jasa tak terkira
Pengorbanan tak terhingga
Ku kenang masa
Guruku,
Begitu jasamu
Bagi nusa bangsa
Namamu akan selalu
Dalam sanubariku
Puisi 9
Mеnсаrі Ilmu Dаrі Guru
Guru…
kаulаh аndаlаn ku
kаu уаng mеndіdіk kаmі…
ku bеrtеrіmаkаѕіh tеrhаdар dіrіmu bundа guruku…
Guru…
Hаmріrlаh dіѕеtіар hаrі kаmі bеrјumра…
Kіtа bаrtеmu dі ѕеkоlаh
Dі ѕеkоlаh kаmі mеnсаrіkаn іlmu dеngаn dіrіmu guruku…
Puisi 10
Tеrіmа kаѕіh guru
Kаulаh реmbіmbіngku……
Kаulаh реngајаrku……
Kаulаh реndіdіkku……
Guru……
Itulаh јulukаnmu……
Yаng tаk реrnаh bоѕаn dаlаm……
Mеngајаr dаn mеmbіmbіngku
Guru……
Tаnра dіrіmu аku аkаn hаnсur……
Tаnра dіrіmu аku аkаn ѕеngѕаrа……
Tаnра dіrіmu аku аkаn ѕеѕаt……
Guru……
Tеrіmа kаѕіh……
Atаѕ ѕеgаlа јаѕа-јаѕаmu……
Puisi 11
Sebatang Kapur
Oleh Iroh Rohmawati, Kadujajar Malingping Banten
Deretan deretan bangku tanpa kedua kaki tetap berdiri meski tidak mampu berdiri tegak
Suara lantang terus kau keluarkan sampai mengusir tikus tikus kemalasan diotak kami
Tanpa mengenal lelah kau terus mendidik kami
Meski keringat bercucuran dan gaji tak seberapa dibandingkan gaji para aparatur aparatur negara yang tidak adil
Guru
Nama yang akan selalu dikenang sepanjang masa
Dengan kelincahan menarikan sebatang kapur diatas papan tulis yang mulai mengantuk
Dan terus mendidik hingga kami mendapatkan arti pentingnya kehidupan.***
Artikel Rekomendasi