Mengenal Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang, Destinasi Wisata Alam dengan Sejuta Flora dan Fauna

- 2 Desember 2020, 12:12 WIB
 Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang.
Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang. //Dok. bbksdajatim.org

 


PORTAL PROBOLINGGO - Dengan keragaman flora dan fauna yang dimiliki oleh Indonesia, saat ini tempat-tempat bernaung bagi kekayaan hayati tersebut juga makin menjadi perhatian dan terus dikembangkan oleh pemerintah dengan tujuan tak hanya melestarikan, tapi juga menjadikannya destinasi wisata dan bahkan menjadikannya pusat penelitian.

Sebut saja suaka margasatwa yang saat ini jumlahnya tak kurang dari 70 lokasi yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air. 

Suaka margasatwa di Indonesia merupakan rumah bagi ratusan bahkan ribuan flora dan fauna terutama yang eksistensinya mulai langka.

Baca Juga: Menjadi Sentra Industri Madu, Pemkab Probolinggo Lakukan Pemetaan di Wilayah Kecamatan Lumbang

Salah satu suaka margasatwa yang bisa menjadi rekomendasi bagi para pecinta alam dan keanekaragaman hayati adalah Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang yang terletak di Jawa Timur.

Sesuai namanya, Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang tadinya adalah dataran tinggi yang kemudian ditetapkan menjadi Suaka Margasatwa berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian dan Agraria Nomor : SK/12/PA/1962 tanggal 5 Mei 1962 dengan luas 14.145 hektar. 

Selanjutnya, setelah dilakukan pengukuran penataan batas pada tahun 1986, luas kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang menjadi 14.177,00 hektar yang berdasarkan wilayah administrasinya, suaka margasatwa ini menjadi kekayaan bersama empat kabupaten di Jawa Timur yaitu Kabupaten Probolinggo (7.452,00 Ha), Kabupaten Situbondo   (1.075,00 Ha), Kabupaten Bondowoso (1.275,00 Ha), dan Kabupaten Jember (4.375,00 Ha).

Baca Juga: Berjuang Melawan Covid-19, Presiden Joko Widodo Optimis Indonesia Akan Segera Pulih

Dengan kawasan yang sangat luas tersebut, Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang memiliki berbagai macam tipe ekosistem yaitu ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem hutan cemara, ekosistem savana, dan ekosistem rawa/danau dengan masing-masing ekosistem memiliki vegetasinya sendiri-sendiri.

Pada ekosistem hutan hujan tropis yang terletak pada ketinggian 1200–1900 mdpl, terdapat vegetasi ala hutan tropis, dari tumbuhan bawah, semak, perdu, tumbuhan tingkat semai, pancang dan pohon yang dapat mencapai tinggi lebih dari 30 meter seperti pohon Jamuju (Podocarpus imbricatus). 

Pada ekosistem hutan cemara yang terletak pada ketinggian 2000-3000 mdpl, pohon cemara jenis Casuarina junghuniana jadi vegetasi yang paling mendominasi. 

Baca Juga: Siapkan Tempat Evakuasi Gunung Semeru, Bupati Lumajang Himbau Masyarakat Tenang dan Ikuti Arahan

Selain cemara, pada lantai bawah tumbuh aneka herba pegunungan seperti Euphorbia javanica, Poligonum chinense, Pteridium, dan Elsholzia Pubescens. 

Kemudian ada ekosistem savana yang merupakan ekosistem baru dari hasil kerusakan hutan akibat kebakaran berkelanjutan.

Ekosistem yang dapat ditemui di terdapat di alun-alun besar Sikasur, alun-alun kecil, dan alun-alun lonceng ini memiliki beberapa jenis tanaman yang dominan seperti alang-alang (Imperata cylindrica), Pennisetum alopecurodies, Euphorbia sp., dan Pteridium sp.

Baca Juga: Harga Logam Mulia Emas Antam Hari Ini Rabu 2 Desember 2020 di Galeri 24, Rp 1.013.000 per 1 Gram

Pada ekosistem danau, dapat ditemui beberapa jenis herba seperti Alchemilla villosa, Carex sp., Cyperus flairdus, dan Cirpus spp.

Tak hanya tanaman yang beragam, pada Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang juga memiliki kekayaan fauna antara lain Rusa Timor (Cervus timorensis), Kucing Hutan (Felis bengalensis), Musang (Mustela flavigola dan Mustela lutreola) dan Lutung Jawa (Tracypithecus auratus). 

Selain itu, berbagai jenis burung seeperti Ayam Hutan (Gallus varius), burung merak (Pavo muticus), dan berbagai jenis Elang (Falconidae) juga mendiami kawasan ini.

Baca Juga: Masuk Zona Merah, Ridwan Kamil Larang Wisatawan Untuk Berkunjung ke Bandung

Pada tahun 2004, Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang mendapatkan tambahan enam belas ekor satwa langka dari Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Petungsewu Malang yang merupakan satwa milik negara dan sedang dalam upaya pembebasan di alam liar.

Enam belas satwa yang dimaksud adalah 5 ekor julang emas (Aceros undulatus), 1 ekor kijang (Muntiacus muntjak), 2 ekor jalak putih (Sturnus melanopterus) dan 2 ekor kucing hutan (Felis bengalensis).

Alasan dipilihnya Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang adalah karena kawasan tersebut masih aman dari gangguan manusia dan masih tersedianya cukup banyak makanan dan minuman.

Baca Juga: Koeman Kembali Perintahkan Messi Mengisi Kursi Cadangan Di Liga Champions, Ini Alasannya

Soal aksesbilitas, untuk pergi ke Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang bisa melalui Surabaya yaitu dengan rute Surabaya-Baderan yang jaraknya kurang lebih 190 km dan dari Baderan bisa berjalan kaki menuju lokasi dengan waktu tempuh kurang lebih 7 jam.

Sebagai informasi, jika ingin melakukan pendakian, maka dari kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang bisa menuju ke arah timur untuk mendaki gunung Argopuro dengan puncaknya yang populer bernama Puncak Rengganis.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x