7 Fakta Unik Jam Gadang, Monumen Ikonik dari Kota Bukittinggi

- 29 Januari 2021, 08:25 WIB
Ilustrasi Jam Gadang, Bukittinggi, Sumatera Barat
Ilustrasi Jam Gadang, Bukittinggi, Sumatera Barat /@travel_freak_mr_sharma/instagram.com

Baca Juga: 50 Hari Korupsi Bansos, Eks Jubir KPK Febri Diansyah 'Tantang' Ini kepada KPK

Vortman adalah nama belakang pembuat jam, Benhard Vortmann, sedangkan Recklinghausen adalah nama kota di Jerman yang merupakan tempat diproduksinya mesin jam pada tahun 1892.

5. Dibangun Tanpa Semen

Jam Gadang dibangun tanpa menggunakan besi peyangga dan adukan semen. Campurannya hanya kapur, putih telur, dan pasir putih.

6. Hadiah Ratu Belanda, Titik Nol Bukittinggi.

Baca Juga: Mengenal Manisan Segi Delapan, Camilan Khas Imlek Yang Sarat Akan Makna

Jam Gadang selesai dibangun pada tahun 1926 sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, Sekretaris atau ControleurFort de Kock (sekarang Kota Bukittinggi) pada masa pemerintahan Hindia Belanda.

Arsitektur menara jam ini dirancang oleh Yazid Rajo Mangkuto, sedangkan peletakan batu pertama dilakukan oleh putra pertama Rook Maker yang pada saat itu masih berusia 6 tahun.

Pembangunan Jam Gadang menghabiskan biaya sekitar 3.000 Gulden, biaya yang tergolong fantastis untuk ukuran waktu itu.

Baca Juga: Tidur di Kantor dan Sekolah Tanda Orang Malas? Jangan Salah, Peneliti Justru Ungkap Sebaliknya

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Pemkot Bukittinggi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x