Guguran Erupsi Merapi Tak Hanya Mengarah ke Sungai Gendol, Ini Penjelasan BPPTKG

28 November 2020, 18:39 WIB
Seorang anak bermain dengan latar belakang Gunung Merapi di kawasan Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 November 2020. /ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

PORTAL PROBOLINGGO - Sejak statusnya dinaikkan dari waspada (level II) menjadi siaga (level III) pada 5 November 2020, tim BPPTKG terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi.

Dari hasil pemantauan Kepala BPPTKG Hanik Humaida pada Kamis, 26 November 2020, dapat diprediksi bahwa aliran erupsi dari aktivitas Gunung Merapi mengarah ke Sungai Gendol.

Pemantauan tersebut dilakukan melalui udara menggunakan helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Yogyakarta.

"Kondisi Gunung Merapi terkini, sejauh pantauan kami, prediksi erupsi masih mengarah ke Sungai Gendol," kata Hanik.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Dihina, Wanita Bertato Ini Beri Pembelaan Melalui Video Tiktok

Dari hasil pemantauan menujukkan alur-alur sungai yang cukup dalam. Sehingga jika terdapat guguran material vulkanik dan awan panas, kemungkinan besar masih dapat mengarah ke area tersebut, meskipun alurnya secara pasti belum diketahui.

Namun, berdasarkan pemantauan dari arah lain pada hari yang sama, Hanik menemukan jejak material guguran sisa erupsi Gunung Merapi tahun 1998 di sisi barat yang mengarah ke Kali Senowo dan Kali Lamat, serta sisa Lava erupsi tahun 1948.

Dengan fakta tersebut, dapat diperkirakan guguran material dari aktivitas Gunung Merapi pada tahun ini juga berpotensi mengarah ke aliran hulu Kali Senowo dan Kali Lamat meskipun pihak BPPTKG belum dapat menentukan secara pasti arah dari alirannya.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Pernah Serang Edhy Prabowo dengan Pertanyaan Ini Terkait Partai Gerindra

"Itu material lama yang jatuh ke arah barat laut yaitu Sungai Senowo dan Sungai Lamat, tapi masih di hulu. Sementara untuk potensi bahaya, arahnya masih ke Sungai Gendol.

"Tapi melihat guguran juga terjadi di barat laut, maka potensi ke arah itu juga ada. Hanya saja kami masih belum bisa menentukan arah pastinya," jelas Hanik.

Dengan demikian, Hanik selanjutnya berharap agar para pengambil kebijakan mendapat gambaran supaya bisa membuat keputusan dengan baik berkaitan dengan pengurangan risiko bencana dan penguatan kapasitas lainnya.

Baca Juga: Berikan Bantuan Sosial Dan Layanan Rehabilitas, Kemensos Datangi NTT

Selain itu, Hanik juga merekomendasikan Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

Seperti yang telah disampaikan saat pengumuman kenaikan status Gunung Merapi, BPPTKG merekomendasikan untuk menghentikan kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB).

Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi dan mengurangi risiko bencana yang dapat ditimbulkan dari aktivitas Gunung Merapi saat ini.

Baca Juga: Prilly Latuconsina Dianggap Netizen sebagai 'Sultan' Karena Pakai Barang Ini

Tak hanya kegiatan penambangan, BPPTKG juga mengharapkan agar jangan melakukan kegiatan wisata termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi di KRB III Gunung Merapi.

Sebagai informasi, menurut BPPTKG, prakiraan daerah bahaya yang berpotensi terdampak erupsi Gunung Merapi adalah Dusun Kalitengah Lor di Desa Glagaharjo, Dusun Kaliadem di Desa Kepuharjo dan Dusun Palemsari di Desa Umbulharjo yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Kemudian Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar di Desa Ngargomulyo, Dusun Trayem, Pugeran, Trono di Desa Krinjing, Babadan 1, Babadan 2 di Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Persiapan Rencana Pemberangkatan Haji Tahun 2021, Kemenag Siapkan Tiga Skenario

Berikutnya Dusun Stabelan, Takeran, Belang di Desa Tlogolele, Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur di Desa Klakah dan Dusun Jarak, Sepi di Desa Jrakah, Kecamatan Selo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Selanjutnya Dusun Pajekan, Canguk, Sumur di Desa Tegal Mulyo, Dusun Petung, Kembangan, Deles di Desa Sidorejo dan Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.***

Editor: Hari Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler