Dukung Program KSPN, Kementerian PUPR Rehab Rumah Warga

- 17 November 2020, 20:33 WIB
Rehab rumah
Rehab rumah /Laman resmi pemkab magelang/

PORTAL PROBOLINGGO – Demi mendukung program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur, Kementerian PUPR merehab rumah warga.

Asisten Teknis Balai Pelaksana Penyedia Perumahan Kementerian PUPR, Achjat, mengungkapkan bahwa program tersebut dilaksanakan di 15 desa, 13 diantaranya di Kecamatan Borobudur dan sisanya di Mungkid.

"Desa Ngrajek dan Desa Bojong Mendut ada di wilayah Kecamatan Mungkid, yang lainnya di wilayah Kecamatan Borobudur," ungkapnya, pada hari Senin, 16 November 2020. Sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari laman resmi Pemkab Magelang.

Baca Juga: Gempa Bumi Bermagnitudo 6.3 Mengguncang Wilayah Sumatera Barat Hari Ini

Achjat juga menjelaskan, pihaknya telah melakukan rehab rumah warga dimana salah satu kamarnya digunakan untuk homestay.

Hal tersebut dilakukan agar dapat menjadi stimulan bagi warga, sehingga rumahnya tampak elok guna mendukung pariwisata di Borobudur.

"Harapannya, ke depan homestay tersebut bisa berkembang, agar masyarakat juga mendapat imbas positif karena kawasan Borobudur telah menjadi kawasan super prioritas wisata," ujarnya.

Baca Juga: BTS Menyapu Bersih E! People's Choice Awards 2020

Untuk pendataan rumah warga yang akan direhab, akan melibatkan pihak desa setempat. Sehingga nantinya dalam pengerjaan rehab rumah akan menggunakan tenaga tukang yang berasal dari warga setempat.

Bagi sebagian desa, pembangunannya telah dilaksanakan pada pertengahan tahun ini, dan sebagian desa lagi pada bulan Oktober, dengan anggaran Rp 50 Milyar.

"Rumah yang direhab merupakan usulan dari kepala desa setempat, kami hanya membangunkan dan ke depannya homestay tersebut di bawah Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang," ujarnya.

Baca Juga: 7 Pelaku Pencuri Sepeda Berhasil Dibekuk Polisi, Selalu Pilih Rumah Minim Pengawasan

Desain rumah, sudah dibuat dari pusat. Kemudian rumah-rumah tersebut akan direhab dengan tema yang sama, namun tetap tidak memaksakan desain tersebut, karena akan dikembalikan lagi kepada pemilik rumah.

"Secara garis besar desain rumah dibuat tradisional, dengan hiasan batu bata ekspose, terdapat gapura di halaman rumah, bagian depan rumah dibikin panggung dan lain-lain," ungkapnya.

Termasuk jika ada rumah yang dibuat sebagai toko suvenir, galeri, atau warung kelontong, desain juga bisa menyesuaikan. Desain juga menyesuaikan keinginan pemilik rumah, asal masih tetap sesuai dengan tema.***

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini