Sembilan Desa di Kendal Terendam Banjir, 2 Orang Dinyatakan Meninggal

- 21 November 2020, 14:29 WIB
 Banjir merendam sembilan desa di Kendal .
Banjir merendam sembilan desa di Kendal . //Dok.BNPB

PORTAL PROBOLINGGO - Saat ini, Indonesia tengah menghadapi musim hujan. BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) juga sudah memberi peringatan dini bahwa musim hujan tahun 2020/2021 diwarnai oleh fenomena iklim global La Nina yang terjadi sejak awal Oktober 2020 dan diperkirakan berlangsung hingga April 2021 dengan intensitas La Nina lemah hingga moderat.

La Nina dapat meningkatkan akumulasi curah hujan bulanan dan musiman di Indonesia. Beberapa daerah sudah dilaporkan mengalami hujan lebat disertai angin kencang, termasuk di Kendal.

Hujan lebat disertai angin kencang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, pada hari Kamis 19 November 2020 malam. Hal itu kemudian memicu terjadinya kenaikan debit air Bendung Kedung Pengilon DAS Blorong hingga mencapai titik puncak Tinggi Muka Air (TMA), yaitu sekitar 220 sentimeter.

Baca Juga: Jarang Diketahui! Intip Fakta-fakta Unik Tentang Kereta Api Indonesia

Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, naiknya debet air tersebut kemudian menyebabkan terjadinya banjir dengan TMA 40-100 sentimeter di sembilan desa akibat limpasan air.

Adapun sembilan desa tersebut masing-masing adalah Desa Rejosari, Desa Ngampelwetan, Desa Ngampelkulon, Desa Sudipayung dan Desa Jatirejo di Kecamatan Ngampel.

Kemudian Desa Tunggulsari, Desa Kertomulyo, Desa Sidorejo dan Desa Tosari di Kecamatan Brangsong.

Baca Juga: Intip Gaya Keren Arya Saloka Sang Pemeran Aldebaran atau Mas Al di Sinetron Ikatan Cinta RCTI

Menurut laporan hingga Jumat, 20 November 2021 banjir yang melanda 5 desa di Kecamatan Ngampel sudah berangsur surut, sedangkan di wilayah Kecamatan Brangsong masih belum menunjukan adanya penuruan TMA.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x