Cara Menanam Porang Supaya Subur , Tanaman dengan Untung Miliaran Rupiah

12 Desember 2020, 17:45 WIB
Tumbuhan Porang atau iles-iles /totabuan.co

PORTAL PROBOLINGGO - Ditengah maraknya masyarakat Indonesia yang sedang menggandrungi tanaman hias seperti aglonema, mostera, alokasia, hingga keladi, porang muncul sebagai tanaman mahal.

Porang rupanya dilirk lantaran untuk diekspor serta digunakan sebagai bahan industri.

Jika tanaman hias seperti aglonema, mostera, alokasia, hingga keladi dinikmati keindahannya, porang di tanam dalam jumlah yang luas di lahan.

Baca Juga: Begini Cara Jalankan Bisnis Kuliner di Tengah Pandemi Covid-19 Menurut Chef Arnold

Porang namanya kini tengah naik daun lantaran nilai ekonominya yang tinggi.

Melihat peluang ini, banyak orang berbondong-bondong menanam porang.

DilansIR PORTAL PROBOLINGGO dari Ringtimes Banyuwangi dengan artikel berjudul Mulai Dilirik, Budidaya Porang Janjikan Omset Milyaran Rupiah! Begini Caranya, porang atau iles-iles merupakan tumbuhan umbi-umbian khas tropis yang kini mulai banyak dilirik petani dan pengusaha.

Baca Juga: Dihipnotis Uya Kuya, Amanda Manopo 'Andin' Ikatan Cinta Kecewa Berat dengan Billy Syahputra

Tumbuhan umbi khas tropis yang dulu dianggap sebagai hama, kini menjadi incaran para pengusaha di sektor pertanian. Pasalnya, tumuhan ini menjanjikan untung hingga ratusan juta bahkan milyaran rupiah.

Di pasar ekspor, porang banyak dicari sebagai bahan makanan dan industri obat juga kecantikan. Porang, tumbuhan yang dulu tidak pernah dianggap ini memiliki nilai jual yang cukup tinggi di pasar ekspor seperti Jepang, China, Taiwan, dan Korea.

Sejak masa pandemi, bisnis dan budidaya porang mulai banyak digeluti oleh sebagian petani di pulau Jawa hingga Sumatra.

Baca Juga: Intip Manfaat Kesehatan dari Jahe, Rempah yang Banyak Digunakan di Indonesia

Untuk mendapatkan hasil pertumbuhan dan produksi yang maksimal, harus ada perawatan yang intensif. Dilansir dari berbagai sumber, berikut tahapan perawatannya.

Dimulai dari teknik perkembangbiakan porang. Perkembangbiakan tanaman porang dapat dilakukan secara vegetatif maupun generatif. Secara umum, teknik perkembangbiakan porang dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:

1. Perkembangbiakan dengan Bintil atau Katak

Katak adalah bintil berwarna coklat kehitaman yang muncul pada pangkal atau tangkai daun tanaman porang.

Untuk mendapatkannya, katak dikumpulkan pada masa panen kemudian disimpan hingga memasuki musim penghujan untuk ditanam pada lahan yang telah disiapkan.

Baca Juga: Resep Ayam Goreng Rempah, Dijamin Gurih Sampai Ke Tulang

2. Perkembangbiakan dengan Biji atau Buah

Setiap kurun waktu empat tahun, tanaman porang akan menghasilkan bunga yang akan menjadi buah atau biji.

Satu tongkol porang dapat menghasilkan biji hingga 250 butir yang dapat digunakan sebagai bibit porang dengan cara disemaikan terlebih dahulu.

3. Perkembangbiakan dengan Umbi

Untuk umbi yang berukuran kecil, diperoleh dari hasil pengurangan tanaman yang sudah terlalu rapat sehingga perlu untuk dikurangi. Hasil pengurangan ini dikumpulkan untuk selanjutnya dimanfaatkan sebagai bibit.

Hal-hal yang harus diperhatikan ketika akan melakukan budidaya terhadap tumbuhan porang adalah sebagai berikut.

Baca Juga: Manfaat Cangkang Telur untuk Tanaman Seperti Aglonema, Keladi, Monstera hingga Alocasia

Perhatikan syarat agar tanaman porang tumbuh diantaranya adalah jenis dan pH tanah
yang akan digunakan sebagai media tanam tumbuhan porang.

kemudian kondisi lingkungan dengan naungan yang baik agar porang dapat tumbuh dengan baik, seperti pepohonan jenis jati, mahoni, dan sonokeling.

Iklim adalah salah satu syarat untuk melakukan budidaya tumbuhan porang. Perlu diketahui bahawa porang menyukai tempat teduh.

Baca Juga: Verell Bramasta dan Ranty Maria Makin Lengket, Intip Kedekatan Pemain Putri Untuk Pangeran Ini

Tahapan selanjutnya adalah perawatan tumbuhan porang yang dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.

Pertama adalah pembersihan gulma. Saat musim hujan, gulma akan mudah tumbuh subur. Oleh karena itu bersihkan gulma yang tumbuh.

Porang adalah tumbuhan yang mudah busuk pada batang semu, layu daun oleh jamur Sclerotium sp, Rhizoctonia sp, dan Cercospora sp.

Baca Juga: Peringkat Reputasi Brand Boy Group Bulan Desember Sudah Diumumkan, BTS Kokoh di Puncak!

Kedua, pengendalian dan pencegahan hama dan penyakit terhadap porang. Belalang adalah salah satu hama yang menyerang tanaman porang.

Untuk pengendalian hama, Anda dapat menggunakan fungisida ridomil dan benlate. Pengendalian hama lainnya juga bisa menggunakan basudin dan thiodan.

Ketiga, yakni tahapan pemupukan. Gunakan pupuk kompos saat pemupukan pertama dan dilakukan sebelum proses tanam ya.

Baca Juga: Terkenal Dengan Sebutan Rempah Termahal di Dunia, Berikut 7 Manfaat Ajaib Saffron

Pemupukan kedua bisa menggunakan pupuk organik atau anorganik NPK atau TSP, lakukan saat tanaman porang sudah mulai tumbuh.

Keempat adalah penjarangan. Lakukan penjarangan saat terlalu banyak tanaman porang yang tumbuh dalam satu lubang tanam. Hal ini penting dilakukan agar umbi dapat tumbuh besar.

Memasuki masa panen, porang pertama kali dapat dipanen setelah umurnya udah mencapai 2 tahun. Porang yang dipanen berbentuk umbi besar dengan berat lebih dari 1 kg setiap umbi.

Baca Juga: Jisung NCT Dream Punya 15 Fakta Menarik Ini, NCTzen Harus Tahu Ternyata Artis Ini Favorit Jisung

Ciri-ciri porang yang siap panen adalah memiliki daun yang mulai kering dan jatuh ke tanah. Satu pohon porang bisa menghasilkan umbi sekitar 2 kg.

Dari sekitar 40 ribu tanaman dalam satu hektar Anda bisa mendapatkan sebanyak 80 ton umbi porang.

Setelah umbi dipanen, umbi akan dibersihkan dari tanah dan akarnya, kemudian dipotong dan dijemur. Proses pemotongan umbi harus dilakukan dengan benar, sebab cara memotong akan menentukan kualitas porang yang dihasilkan.(Kurnia Sudarwati/Ringtimes Banyuwangi)***

Editor: Lia Damayanti

Sumber: Ringtimes Banyuwangi

Tags

Terkini

Terpopuler