Pemula Wajib Tahu! Inilah 5 Kesalahan Umum Saat Merawat Anggrek, Salah Satunya Tidak Memperhatikan Jenis

4 Maret 2021, 14:56 WIB
Ilustrasi anggrek. /Unsplash/@adrianasaraceanu

PORTAL PROBOLINGGO - Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang populer di kalangan penghobi serta kolektor.

Hal utama yang menjadi perhatian orang-orang terhadap anggrek adalah kecantikan warna dan corak pada bunganya.

Merawat anggrek sesungguhnya tidak terlalu susah, asal berhati-hati dan telaten dalam hal penyiraman pemupukan, serta penggantian media tanam.

Baca Juga: Lowongan Kerja J&T Express Maret 2021: Admin Drop Point, Terbuka untuk Lulusan Minimal SMA Sederajat

Namun, tak jarang para pemilik tanaman anggrek yang masih pemula melakukan beberapa kesalahan sehingga anggrek menjadicepat layu, kurang subur, atau mengalami gangguan lainnya.

Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari KABAR BESUKI dalam artikel "Perhatikan! 5 Kesalahan Fatal Merawat Tanaman Anggrek yang Sering Dilakukan Pemula", berikut beberapa kesalahan dalam merawat tanaman anggrek.

1. Pencahayaan yang mengabaikan jenis anggrek

Beberapa pemilik anggrek pemula sering mengabaikan jenis anggrek dan menganggap semua jenis anggrek membutuhkan pencahayaan yang sama.

Baca Juga: Resep Puding Daun Kelor, Dessert Sehat Kaya Vitamin

Padahal faktanya, beda jenis anggrek, berbeda pula kebutuhan cahayanya.

Anggrek dendrobium, oncidium dan cattleya membutuhkan intensitas sinar matahari yang sama yaitu 50–60%.

Anggrek bulan membutuhkan intensitas sinar matahari yang paling rendah, yaitu sekitar 15–30%. Anggrek vanda pensin butuh itensitas sinar matahari penuh, sedang anggrek vanda sabuk perlu cahaya sekitar 30–50%.

Baca Juga: Nama-Nama Tanaman Aglonema dari A-Z dan Harganya yang Puluhan Ribu hingga Jutaan Rupiah, Mau Beli?

Satu hal yang tidak diperhitungkan adalah lama penyinaran terhadap tanaman anggrek. Lama penyinaran ini penting saat membungakan tanaman anggrek, kebutuhan rata-rata 12–16 jam penyinaran, dari pagi sampai petang.

Namun berbeda dengan anggrek cattleya yang malah terbalik. Saat proses pembungaan, anggrek ini membutuhkan gelap yang lebih panjang yaitu 14 jam.

Untuk itu, bila ingin menanam anggrek cattleya perlu rajin memindah dari tempat terang ke tempat gelap.

Baca Juga: Contoh Pidato Hari Sumpah Pemuda yang Cocok untuk Anak Sekolah

2. Menyiram berlebihan

Anggrek oleh para pemula terkadang disiram secara berlebihan. Padahal, tanaman anggrek hanya butuh kelembapan.

Kelebihan air pada media tanam akan menimbulkan masalah seperti tumbuhnya jamur yang dapat membusukkan akar.

Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam meyiram tanaman anggrek adalah media tanam yang digunakan, kelembaban dan temperatur lingkungan, sirkulasi udara, serta jenis pot dan ukuran tanaman.

Baca Juga: Ikatan Cinta Kamis 4 Maret 2021, Nino Beritahu Mama Rosa Tentang Masa Lalu Andin, Mama Rosa Kembali Depresi?

Prinsipnya, tanaman anggrek tidak menyuakai dengan air yang melimpah secara terus menerus, melainkan kelembaban yang tinggi.

3. Pemupukan hanya sekali

Banyak pemula beranggapan bahwa tanaman anggrek tidak perlu dipupuk ulang, dan cukup menggunakan yang ada saat menanam pertama kali lalu selebihnya tinggal disiram.

Hal ini kurang tepat, karena hara yang ada di media tanam sangat terbatas. Media tanam humus kaliandra memang cukup memberikan hara dalam waktu tertentu, tapi tidak akan mencukupi untuk kehidupan tanaman anggrek yang panjang.

Baca Juga: Wanita Asal Amerika Serikat Kehilangan Seluruh Gigi Atasnya, Ternyata Karena Kebanyakan Minum Ini

Selain itu, humus kaliandra biasanya hanya digunakan untuk menanam tanaman seedling sampai remaja. Untuk itu pemupukan tetap harus dilakukan.

Gunakan pupuk yang lengkap dengan kandungan NPK dan unsur mikro yang disesuaikan dengan umur anggrek.

4. Pupuk yang ditabur pada media tanam

Biasanya, pemula memberkan pupuk dengan menaburkannya di atas media tanam.

Baca Juga: Resep Sambal Uyah Tabio, Sambal Khas Bali yang Memiliki Cita Rasa Pedas Gurih

Namun sayangnya, hal seperti itu justrudapat meracuni tanaman karena membuat akar-akar anggrek akan rusak lalu membusuk, dan tanaman pun akan mati.

Pemupukan tanaman anggrek yang terbaik adalah dengan menggunakan pupuk daun dengan disemprotkan menggunakan botol spray pada seluruh tanaman secara merata.

Daun anggrek mempuyai daya serap cairan lebih kuat dibandingkan dengan akarnya.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Padat Jelas, Dengan Tema Hikmah dari Peristiwa Isra’ Mi’raj

Pupuk tabur yang bisa digunakan hanya pupuk slow release atau lambat urai, yang berbentuk granul, dan bisa diberikan hanya jika tanaman anggrek yang menggunakan media moss atau humus kaliandra.

5. Dirangsang berlebihan dengan pupuk bunga

Biasanya, karena tidak sabar dan tidak memperhatikan hal lain yang mempengaruhi pembungaan, para pemula orang memupuk terus menerus untuk merangsang munculnya bunga.

Namun, ini justru mengakibatkan tanaman rusak karena daun-daun dipaksa untuk berfotosistesis dan energinya dipakai untuk pembungaan.

Baca Juga: Aktivitas Penduduk Sekitar Memanfaatkan Sumber Daya Alam, Materi Tema 8 Kelas 5 SD dan MI Halaman 26

Selain itu, pemupukan berlebihan embuat tanaman tidak punya kesempatan untuk menumbuhkan tunas daun baru.

Akibatnya, semakin lama sel-sel tua akan mati karena tunas muda tidak tumbuh karena cadangan makanan yang ada seluruhnya hanya untuk pembungaan. Setelahnya, tanaman akan melemah dan mati.

Oleh karena itu, keseimbangan pertumbuhan vegetatif dan generatifnya perlu dijaga dengan memberikan pupuk dengan kandungan hara sesuai dengan tingkatan pertumbuhannya.

Itulah beberapa kesalahan yang sering dilakukan pemula dan cara merawat anggrek agar tidak mati sia-sia.*** (Ayu Nida LF/KABAR BESUKI)

 

Editor: Dharmawan Ashada

Sumber: Kabar Besuki

Tags

Terkini

Terpopuler