Hati-hati! 5 Kebiasaan Ini Diam-diam Bisa Merusak Kesehatan Mental Anda, Nomor 5 Paling Sering Dilakukan

27 April 2021, 20:32 WIB
Ilustrasi kesehatan mental yang rusak /pixabay/geralt/



PORTAL PROBOLINGGO - Saat ini, semakin banyak orang yang sadar tentang kesehatan tubuh baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek.

Namun, banyak orang masih belum menyadari bahwa kesehatan mental juga tak kalah penting dari kesehatan tubuh

Selain karena faktor baik atau buruknya lingkungan, kesehatan mental juga ternyata dipengaruhi oleh beberapa aktivitas atau kebiasaan yang dilakukan seseorang.

Ada beberapa kebiasaan yang diketahui dapat merusak kesehatan mental.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 2 SD Halaman 204, 205, 206, 207 Subtema 4, Menjaga Keselamatan di Perjalanan

Kebiasaan ini mungkin terlihat sepele, tapi jika dilakukan secara terus menerus bisa berdampak buruk untuk kehidupan seseorang, terutama dari segi perilaku dan sosial.

Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari ZONA PEKANBARU dalam artikel "5 Kebiasaan Ini Dapat Merusak Kesehatan Mentalmu", berikut beberapa sikap dan kebiasaan yang berdampak buruk pada kesehatan mental:

1. Perfeksionis

Setiap orang tentu menginginkan hasil terbaik dan unggul dari yang lainnya untuk berbagai hal. Ini merupakan sesuatu yang normal.

Namun perlu diketahui bahwa keinginnan untuk selalu mendapat atau mengusahakan segala sesuatu yang terbaik (perfeksionisme) bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu perfeksionisme positif dan negatif.

Baca Juga: Doa Mohon Keadilan, Keselamatan, dan Perlindungan dari Allah, Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahan

Baca Juga: Pengertian Hukum Wajib, Sunnah, Haram, Makruh, dan Mubah dalam Agama Islam

Perfeksionisme positif bisa membantu seseorang melakukan yang terbaik, termasuk menetapkan tujuan yang realistis, melepaskan kegagalan, dan melihat kesalahan sebagai peluang untuk tumbuh.

Sementara itu, perfeksionisme negatif akan membuat seseorang melakukan hal yang tidak seharusnya seperti menetapkan standar di luar batas kemampuan, selalu tidak puas dengan apa pun yang dikerjakan, terlalu "asyik" untuk meratapi kegagalan dan melihat kesalahan sebagai acuan pesimisme.

2. Merasa rendah diri

Tak jarang seseorang mempunyai pikiran seperti: "Ah, saya tidak mungkin bisa melakukan hal ini" atau "Hal ini terlalu sulit untuk saya".

Sesungguhnya, merupakan hal yang wajar bagi manusia bila merasa incapable (tidak mampu), dan semua orang pasti pernah merasa demikian.

Baca Juga: Surah Al Mulk Ayat 1-10 Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Namun, bila hal ini berlanjut menjadi sikap terlalu rendah diri dan merasa tidak bisa apa-apa, maka bisa menjadi hal negatif yang membahayakan mental, yang kemudian menyebabkan perasaan tertekan dan minder.

Padahal, dalam beberapa kasus, hanya dengan sedikit tambahan usaha saja, mungkin seseorang bisa mencapai hal-hal yang awalnya menurutnya mustahil.

Oleh sebab itu, minder atau rendah diri ini sebaiknya dihindari.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menekan rasa rendah diri adalah dengan menuliskan kelebihan-kelebihan yang dipunyai dalam sebuah buku atau kertas.

Baca Juga: 5 Manfaat Tidur Siang Bagi Kesehatan, Salah Satunya Tingkatkan Daya Ingat

Dengan menuliskannya, maka bisa dilihat bahwa ada kelebihan-kelebihan yang lebih baik dikembangkan ketimbang fokus pada kekurangan.

3. Rasa Bersalah

Rasa bersalah beradal perasaan menyesal atas perbuatan. Kebiasaan bersalah sering kali dimulai pada masa kanak-kanak, ketika dirimu belajar atau bertindak dengan cara tertentu karena takut keluarga tidak akan bangga padamu.

Seiring bertambahnya usia, cengkeraman emosi dari rasa bersalah mungkin juga semakin membesar.

Kebiasaan bersalah termasuk hal yang dapat memperbesar masalah, mengklaim bertanggung jawab untuk menciptakan atau menyelesaikan masalah yang sedikit atau tidak ada hubungannya denganmu, menganggap dirimu sebagai orang jahat karena melakukan pelanggaran kecil, dan menolak untuk memaafkan diri, inilah hal yang dapat memperburuk kesehatan mentalmu.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 3 Halaman 116 dan 117 Sub Tema 2: Perubahan Cuaca

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Halaman 205 dan 206 Buku Tema 7 Kelas 5 Subtema 4: Literasi dan Kegiatan Proyek

4. Overthinking

Overthinking alias berpikir berlebihan adalah ketika seseorang memikirkan atau mengkhawatirkan sesuatu yang sebenarnya belum terjadi.

Namun pemikiran ini bukannya menjadi solusi, tapi justri membuat panik dan bahkan bisa menjadi stres.

Hal ini kemudian justru akan menempatkan seseorang pada masalah yang lebih besar karena tentu akan lebih gegabah juga dalam mengambil tindakan serta tidak bisa fokus untuk menyelesaikan masalah.

Oleh karena itu, mulailah untuk mengurangi sikap overthinking ini karena bisa berakibat buruk bagi kesehatan mental.

Baca Juga: Biodata Renjun NCT Dream Lengkap dengan Profil dan Fakta Menarik

5. Menggunakan Media Sosial secara Berlebihan

Sebuah penelitian mengungkapkan, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat meningkatkan kecemasan dan menurunkan harga diri remaja.

Masalah kesehatan mental akibat penggunaan media sosial juga dapat memengaruhi orang dewasa.

Hal ini dikarenakan media sosial yang memungkinkan seseorang untuk menjangkau sesuatu yang luas justru tak jarang membuat seseorang menjadi iri hati atau tidak percaya diri ketika melihat pengguna media sosial lainnya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Moisturizer di bawah 50 Ribu, yang Bagus untuk Kulit Berminyak dan Berjerawat

The Telegraph melaporkan survei terbaru terhadap 1.500 pengguna dewasa Facebook dan Twitter yang menunjukkan 62 persen partisipan memiliki perasaan tidak mampu (insecure) dan 60 persen melaporkan kecemburuan karena membandingkan diri mereka dengan pengguna media sosial lainnya.

Dengan demikian, penting untuk menghindari penggunaan media sosial berlebihan dan banyaklah bersosialisasi secara langsung atau gunakanlah untuk kepentingan yang lebih positif.*** (Gadis Bunga Cynintia/ZONA PEKANBARU)

Editor: Dharmawan Ashada

Sumber: Zona Pekanbaru

Tags

Terkini

Terpopuler