Agar Sesuai Kebutuhan, Berikut 6 Hal yang Dapat Mempengaruhi Penyiraman Tanaman Anggrek

28 April 2021, 13:40 WIB
Agar Sesuai Kebutuhan, Berikut 6 Hal yang Dapat Mempengaruhi Penyiraman Tanaman Anggrek. /PIXABAY/mari_sparrow/

 

PORTAL PROBOLINGGO - Bunga Anggrek termasuk salah satu tanaman hias yang populer di Indonesia. Bunga Anggrek juga dapat ditanam di dalam pot, atau bisa juga ditempel.

Bunga Anggrek akan tumbuh dengan baik bila kebutuhan airnya tercukupi. Namun, bunga Anggrek kadang-kadang masih dapat bertahan hidup dan tumbuh, bila mengalami kekeringan untuk sementara waktu.

Selain itu, Kebutuhan air pada bunga Anggrek, berhubungan dengan cara dan ukuran penyiraman yang dilakukan.

Baca Juga: Inilah Niat Fidyah untuk Orang Tua Renta, Sakit Keras, dan Ibu Hamil atau Menyusui, Arab, Latin, dan Artinya

Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari berbagai sumber, berikut 6 hal yang dapat mempengaruhi penyiraman tanaman Anggrek :

1. Media Tanam

Penyiraman harus disesuaikan dengan media tanam yang digunakan. Jika menggunakan media tanam yang banyak menyerap air dan sedikit penguapan, maka jangan terlalu sering menyiramnya.

Jika pot terlalu basah, maka mudah terjadi pembusukan akar, dan pot mudah ditumbuhi lumut. Hal itu dapat mengganggu penyerapan makanan dari akarnya. Untuk tanaman yang sudah besar/berbunga, penyiraman yang baik adalah 3 – 7 hari sekali pada musim hujan, dan 1 -3 hari sekali pada musim kemarau. Perlu diingat bahwa banyak air, jauh lebih merugikan dari pada kurang penyiraman.

Baca Juga: Covid-19 di India Meningkat Parah, Umat Muslim Putuskan Ubah Masjid Jadi Fasilitas Perawatan Pasien

2. Temperatur

Pada daerah yang memiliki temperatur tinggi (dataran rendah), akan menyebabkan penguapan yang tinggi pada tanaman. Sehingga ukuran penyiraman harus lebih sering, guna mengganti air tanaman yang menguap. Jika terjadi kekurangan air, tanaman akan keriput dan bisa mati. Akan lebih baik, jika penyiraman kadang diselingi dengan pemupukan.

3. Kelembapan

Untuk daerah dengan kelembaban udara yang tinggi, tidak adanya penguapan, tanaman tidak perlu disiram. Sifat tanaman anggrek epiphyt sangat menyukai kelembaban.

Tanaman tersebut dapat mengambil air dari kelembaban yang ada. Penyiraman malah akan menyebabkan pot terlalu basah. Jika berlangsung lama akan terjadi pembusukan akar dan tunas.

Namun jika dirasa kelembaban kurang, maka usahakan agar tetap lembab. Bisa dengan menyiram lantai atau sekitar tanaman anggrek, tanpa membuat basah kuyup pot dan tanaman yang ada. Suasana lembab bisa dibuat dengan menyemprot udara dengan sprayer.

Baca Juga: Siapa Saja yang Bisa Membayar Fidyah? Berikut Kriteria dan Hukumnya

4. Aliran Udara

Angin dapat menyebabkan terjadinya penguapan. Maka jika tidak ada angin, kurangi penyiraman, untuk menghindari terjadinya pembusukan akar dan tunas.

Ventilasi yang cukup, bisa menyebabkan penguapan teratur, sehingga dapat membantu transpor makanan, dan tanaman akan tumbuh baik. Pada musim hujan aliran udara sangat dibutuhkan, untuk penguapan air yang melimpah.

Namun, pada musim kemarau aliran udara kering, dan menyebabkan penguapan yang tinggi. Maka perlu penyiraman lebih sering. Sehingga terjadi keseimbangan antara penguapan air dengan penyerapan pada tanaman.

Baca Juga: Top 10 Rating Acara TV Terbaik Rabu 28 April 2021, Putri Untuk Pangeran Kembali Susul Ikatan Cinta

5. Jenis Pot yang Digunakan

Jenis pot, termasuk besar kecilnya pot dan lubang-lubang pada pot juga berpengaruh pada ukuran penyiraman. Pot-pot dengan banyak lubang, ukuran kecil, atau yang permukaanya luas, biasanya tidak lama menahan air. Sehingga perlu ditambah penyiramannya, apabila menggunakan pot seperti ini.

6. Ukuran Tanaman

Besar kecilnya tanaman Anggrek berpengaruh terhadap kebutuhan akan airnya. Tanaman seedlings (bibit), tidak suka banyak air, tapi lebih suka udara lembab.

Penyiraman dua minggu sekali sudah cukup, namun tetap jaga kelembaban yang tinggi secara terus menerus. Tanaman usia remaja, kebutuhan air juga sedikit.

Baca Juga: Mengenal Fidyah, Hukum, dan Perhitungannya Menurut Islam

Air dibutuhkan untuk pertumbuhan akar dan batang. Tanaman ini cukup disiram 2 – 3 hari sekali. Untuk tanaman berbunga kebutuhan air lebih sedikit. Cukup disiram 3 – 7 hari sekali. Perlu diketahuin, tanaman anggrek tidak senang akan air yang melimpah terus menerus. Tapi lebih senang pada kelembaban yang tinggi.

Air sangat dibutuhkan tanaman anggrek untuk pertumbuhannya. Namun, perlu diperhatikan kebutuhan akan airnya. Tanaman akan rusak dan mati bila kelebihan air.

Sehingga dapat mengakibatkan pembusukan pada akar dan tunas. Kebanyakan air juga dapat menyebabkan tumbuhnya bakteri dan jamur, dan dapat menimbulkan daun bercak-bercak, tunas dan akar membusuk, serta kuncup daun rontok. Jadi tanaman anggrek akan lebih tahan kekeringan dari pada terlalu banyak air.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Tags

Terkini

Terpopuler