Inilah Usia Terbaik untuk Menikah Menurut Studi, Berpotensi Menekan Risiko Perceraian

- 29 Januari 2021, 15:45 WIB
Ilustrasi pernikahan.
Ilustrasi pernikahan. /Pixabay/Pexels

PORTAL PROBOLINGGO - Dalam urusan pernikahan dan usia, ada standar ganda yang berlaku bagi laki-laki dan perempuan. Biasanya, laki-laki diminta untuk menikah ketika dirinya benar-benar siap.

Siap dalam hal ini berarti bahwa mereka telah dewasa, aman secara finansial, dan mapan dalam urusan karier sehingga mampu menafkahi keluarganya dengan baik.

Standar tersebut memungkinkan laki-laki untuk memperpanjang masa “remaja” dan memiliki lebih banyak waktu untuk memilih pasangan yang tepat.

Baca Juga: Inilah 4 Rahasia Para Pemilik Aglonema yang Sering Juara Kontes Tanaman Hias

Sementara itu, perempuan tidak diberikan keistimewaan yang sama. Perempuan mendapatkan dorongan dari segala penjuru untuk segera memikirkan pernikahan, bahkan ketika mereka masih kanak-kanak.

Ketika memasuki usia 20 tahun, bayangan akan kehidupan pernikahan seolah semakin dekat bagi perempuan.

Pihak keluarga akan mulai bertanya, “kapan menikah?” ketika perempuan melewati usia 25 tahun tanpa pasangan.

Baca Juga: Sherina Munaf Berang Kucing Dimutilasi: Kejadian Ini Tidak Pantas Terjadi di Indonesia

Sementara itu, hal yang sama tidak berlaku bagi laki-laki. Ketika perempuan diminta untuk segera memikirkan pernikahan sedini mungkin, laki-laki didorong untuk terus mencapai kesuksesan dalam karier.

Usia terbaik untuk menikah menurut studi

Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari PORTAL JEMBER dalam artikel "Studi Ungkap Usia Terbaik untuk Menikah, Risiko Perceraiannya Paling Minim", sebuah penelitian menunjukkan, sebaiknya seseorang menikah di usia 28-32 tahun, jika mereka ingin meminimalisasi risiko bercerai, setidaknya dalam lima tahun pertama.

Studi tersebut dilakukan oleh Nick Wolfinger, seorang sosiolog di Universitas Utah, dan diterbitkan oleh Institute of Family Studies yang pro pada pernikahan.

Baca Juga: Wow, Billie Eilish Tak Sengaja Borong Sereal Froot Loops Senilai 36 Juta

Studi ini mengatakan, orang yang menikah di usia 28-32 tahun memiliki risiko bercerai paling sedikit di tahun-tahun berikutnya.

Ini adalah perkembangan dari pernyataan para sosiolog yang mengatakan bahwa menunggu lebih lama untuk mendapatkan pasangan akan menghasilkan stabilitas yang lebih baik.

Wolfinger menganalisis data dari tahun 2006-2010 dan Survei Nasional Pertumbuhan Keluarga Tahun 2011-2013.

Baca Juga: Begini Cara Swab Anal, Metode yang Diklaim Tiongkok Lebih Ampuh Deteksi Covid-19

Ia menemukan semacam kurva lonceng terbalik yang memperlihatkan kemungkinan perceraian menurun seiring bertambahnya usia, dari remaja, akhir dua puluhan, hingga awal tiga puluhan.

“Setelah itu, kemungkinan perceraian naik lagi saat memasuki usia akhir tiga puluhan dan awal empat puluhan,” tulis Wolfinger.

Kemudian, untuk usia setelah 32 tahun, Wolfinger menyebut kemungkinan perceraian naik sekitar 5 persen.

Baca Juga: Ditunjuk Langsung oleh Joe Biden, Pria Keturunan Palestina Ini Terpilih Menjadi Direktur Intelijen AS

Beberapa orang mengatakan bahwa ini adalah teori Goldilocks tentang menikah: Harus tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.

Ada banyak alasan mengapa akhir usia 20an dan awal 30an masuk akal sebagai waktu terbaik untuk memulai pernikahan.

Beberapa alasan yang disebutkan adalah orang-orang di usia tersebut sudah cukup dewasa untuk memahami apakah pasangan mereka benar-benar orang yang tepat atau mereka hanya dibutakan oleh hormon.

Baca Juga: Tidak Hanya Mohammad Ahsan, Pebulutangkis Marcus Gideon Juga Umumkan Kelahiran Anaknya

Kemudian, di usia tersebut mereka dinilai telah mampu membuat pilihan hidup yang signifikan dan memikul beberapa tanggung jawab.

Selain itu, mereka mungkin telah cukup mampu secara finansial untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarga.

Baca Juga: 5 Manfaat Asparagus untuk Kesehatan, Salah Satunya Mampu Mencegah Kanker

Di sisi lain, usia tersebut dianggap belum terlalu tua dan bisa melakukan penyesuaian kecil dalam kebiasaan dan gaya hidup serta tujuan yang dibutuhkan dalam pernikahan.*** (Lulu Lukyani/PORTAL JEMBER)

Editor: Lulu Lukyani

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini