Inilah Fakta dan Mitos Seputar Kolesterol, Ternyata Bisa Dialami Orang Kurus

- 1 Februari 2021, 07:30 WIB
Ilustrsi makanan yang digoreng sebagai sumber kolesterol
Ilustrsi makanan yang digoreng sebagai sumber kolesterol /

PORTAL PROBOLINGGO - Kolestrol hingga kini menjadi momok mengerikan bagi kebanyakan orang karena menganggap kolesterol adalah zat berbahaya bagi tubuh, sehingga perlu dihindari.

Sebagai salah satu senyawa yang sangat dekat dengan kehidupan manusia, ada fakta dan mitos yang beredar seputar kolesterol.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut fakta dan mitos seputar kolesterol.

Baca Juga: 10 Fakta Barongsai yang Jarang Diketahui, Termasuk Tiga Sosok yang Mendasarinya

Baca Juga: Gempa Bermagnitudo 5,2 dan 5,7 Guncang Kepulauan Aru Secara Beruntun

1. Mitos: Semua kolesterol tidak baik bagi tubuh alias jahat

Fakta: Kolesterol mungkin identik zat berlemak yang menyumbat pembuluh darah. Namun, kolesterol tidak selalu jahat.

Menurut Center for Disease Control, ada dua jenis kolesterol yaitu high-density lipoprotein (HDL) dan low-density lipoprotein (LDL).

HDL dikenal dengan kolesterol baik karena bertugas mengangkut kolesterol ke dalam organ hati, sehingga tubuh bersih dari kelebihan kolesterol, sedangkan LDL dikenal dengan kolesterol jahat karena bertugas mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang membutuhkan dan membuat sel-sel tubuh kelebihan kolesterol.

Baca Juga: Penting! 4 Cara agar Anak Terhindar Kekerasan Seksual

Baca Juga: Al dan Andin Tampil Mesra di TikTok Awards, Penonton Bersorak Kagum

LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL. Meningkatkan kadar HDL membantu jantung kita tetap sehat, sebab HDL mencegah penumpukan plak, melindungi arteri dan mencegah kita dari penyakit kardiovaskular.

2. Mitos: Hanya orang gemuk yang memiliki kolesterol tinggi

Fakta: Kelebihan berat badan memang memperbesar risiko terkena kolesterol tinggi. Tapi, menurut American Heart Association, tipe tubuh manusia bukan satu-satunya indikator kadar kolesterol.

Dengan demikian, orang kurus pun juga bisa mengalami kolesterol tinggi, apalagi jika mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans.

Baca Juga: Trending di Youtube, Ini Lirik Lagu 'Cintanya Aku' Tiara feat Arsy Widianto

Baca Juga: Profil dan Fakta Kim Rae Won, Pemeran Ji-Oh dalam Drama Korea 'L.U.C.A.: The Beginning'

Orang kurus mungkin tidak mengetahui kalau mereka berisiko terkena kolesterol tinggi, sehingga tidak memeriksa kadar kolesterolnya.

Oleh karena itu, baik kurus atau gemuk, seseorang hendaknya selalu menjadwalkan kunjungan dokter dan berkonsultasi secara teratur.

3. Mitos: Makanan tinggi lemak pasti berkolesterol

Fakta: Makanan yang tinggi lemak belum tentu tinggi akan kolesterol. Makanan yang tinggi lemak serta kolesterol adalah aneka lemak hewani karena di dalamnya terkandung trigliserida dan kolesterol. Sementara itu, lemak dari tumbuhan tentu tidak akan mengandung kolesterol.

Baca Juga: Jadi Ikon Imlek, Ternyata Ini Makna Pertunjukkan Barongsai Di Masa Lalu

Baca Juga: Gempa Bumi Menggungcang Kepulauan Aru Maluku, BMKG Beri Arahan Seperti Ini

Contoh tumbuhan yang mengandung lemak tinggi alpukat. Orang sering merasa takut untuk makan alpukat karena kadar lemaknya yang tinggi. Padahal lemak pada alpukat tidak mengandung kolesterol dan justru sangat baik untuk kesehatan karena dapat membantu menurunkan kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung.

Selan itu, alpukat dapat memberikan manfaat lain, asalkan memakannya tidak dicampur dengan gula yang berlebih.

Menurut penelitian yang dimuat dalam Journal of The American Heart Association, responden yang mendapatkan mayoritas lemak dari alpukat, mengalami penurunan kolesterol LDL atau kolesterol jahat sebesar 13 poin, dibandingkan dengan orang yang diet rendah lemak atau diet moderat lainnya yang bebas alpukat.

Jika ingin mengonsumsi lemak hewani, maka ikan adalah yang terbaik karena mengandung lemak dan protein yang baik bagi kesehatan.

Baca Juga: Sejarah Berdirinya NU: Istiharah KH Hasyim Hingga Datang Petunjuk 'Langit' dari Sang Guru

Baca Juga: Sedang Berlangsung: LIVE STREAMING Seoul Musik Awards SMA 2021 Dimeriahkan SEVENTEEN hingga TWICE

4. Mitos: Kolesterol yang rendah menandakan tubuh yang sehat

Fakta: Ketakutan dengan kolesterol yang menumpuk di tubuh membuat seseorang mungkin akan menjauhi makanan mengandung kolesterol sama sekali dan berpikir jika kolesterol dalam tubuh rendah, maka menandakan tubuhnya akan sehat.

Hal itu tidak sepenuhnya benar. Kadar LDL rendah memang mengindikasikan tubuh sehat, tapi studi terbaru mengungkapkan bahwa orang-orang yang terkena kanker memiliki kadar LDL lebih rendah di tahun-tahun sebelum mereka didiagnosis kanker.

Fakta lain yang cukup mengerikan adalah, orang dengan kadar kolesterol darah rendah cenderung rentan terhadap infeksi dan membuat tubuh pulih lebih lama jika terkena infeksi, atau yang lebih parah, bisa meninggal akibat infeksi tersebut.

Baca Juga: Makna Dan Filosofi Logo Harlah Ke-95 Nu, Simak Ini Alasan Desainernya

Baca Juga: Sandiaga Uno Sebut Wishnutama Jagoan Ekonomi Kreatif Karena Hal Ini

Kadar LDL yang terlalu rendah juga berisiko mengakibatkan depresi dan kegelisahan. Selain itu, ibu hamil yang memiliki kadar kolesterol terlalu rendah, memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi prematur dan memiliki berat lahir rendah.

Hingga ini, kalangan dokter masih terus mencari tahu apakah ada hubungan antara kolesterol rendah dengan risiko kesehatan lainnya.

5. Mitos: Telur adalah sumber kolesterol dan harus dihindari

Fakta: Telur merupakan salah satu makanan tersehat karena mengandung sejumlah vitamin, mineral, dan zat gizi lain yang penting untuk kesehatan mata maupun otak.

Berbagai studi membuktikan bahwa konsumsi telur tidak akan meningkatkan kadar kolesterol secara signifikan, khususnya kolesterol jahat (LDL).

Baca Juga: Cara Menyilangkan Tanaman Hias Keladi agar Mendapat Varian Baru yang Unik

Baca Juga: Catat! Inilah Jadwal Pertandingan Ahsan dan Hendra Setiawan di BWF World Tour Finals 2020

Adapun satu telur utuh mengandung 186 mg kolesterol, dengan bagian kuningnya sebagai sumber kolesterol yang lebih tinggi.

Bahkan, pakar dari Universitas Yale, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa para penderita jantung koroner tetap bisa mengonsumsi hingga dua butir telur utuh per hari selama 6 minggu tanpa mengalami peningkatan kadar kolesterol.***

 

 

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x