PORTAL PROBOLINGGO - Dihydrotestosterone (DHT) adalah hormon yang mirip dengan testosteron yang berkontribusi pada kerontokan rambut pada pria dan wanita.
Tubuh secara alami mengubah sekitar 5 persen testosteron menjadi DHT menggunakan enzim yang disebut 5-alpha reductase.
Dengan mengubah enzim ini, banyak makanan yang dapat menurunkan produksi DHT dari testosteron, sehingga mencegah kerontokan rambut.
Baca Juga: Abaikan Menaker, Anies dan Ganjar Tetap Naikkan Upah Minimum Provinsi
Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari healthline, berikut 6 bahan alami yang dapat mengatasi masalah kerontokan pada rambut.
1. Teh hijau
Teh hijau berasal dari tanaman Camellia sinensis. Teh hijau adalah salah satu minuman paling populer di dunia.
Selama produksi, daun teh hijau dikukus dan tidak difermentasi seperti yang sering terjadi pada daun teh olong dan hitam yang mempertahankan lebih banyak senyawa alami teh.
Baca Juga: Nagorno-Karabakh: Anna Hakobyan, Istri Perdana Menteri Armenia Akan Ikut Terjun ke Medan Perang
Ini termasuk salah satu bahan kimia tanaman utama teh hijau yang disebut epigallocatechin gallate (EGCG), yang telah dikaitkan dengan manfaat kesehatan seperti penurunan berat badan, kesehatan jantung, dan kesehatan otak.
EGCG juga telah terbukti melindungi folikel rambut bagian kulit yang menumbuhkan rambut dari kerontokan rambut yang disebabkan oleh DHT.
2. Minyak kelapa
Minyak kelapa berasal dari inti atau daging buah kelapa. Minyak kelapa memiliki berbagai manfaat untuk kecantikan, perawatan kulit, perawatan rambut, dan kesehatan secara keseluruhan.
Baca Juga: 15 Referensi Nama Anak dalam Bahasa Latin yang Populer
Minyak kelapa mengandung persentase lemak yang tinggi dari trigliserida rantai menengah (MCT), terutama dalam bentuk asam laurat, yang telah terbukti dapat membunuh produksi DHT dalam tabung reaksi.
3. Bawang (dan makanan kaya quercetin)
Bawang putih menambahkan rasa manis namun tajam pada banyak hidangan. Makanan ini mengandung sedikit kalori tetapi memiliki kandungan antioksidan yang tinggi seperti quercetin.
Quercetin telah terbukti menghambat produksi DHT dari testosteron dengan menghalangi aksi enzim alfa-5 reduktase dan mengurangi stres oksidatif.
Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta, Minggu 1 November 2020
Misalnya, bila dikombinasikan dengan obat yang biasa diresepkan untuk mengobati rambut rontok, quercetin terbukti menurunkan produksi DHT.
Terlepas dari hasil yang menjanjikan ini, tidak ada penelitian yang menyelidiki efek makan bawang atau mengonsumsi suplemen quercetin pada tingkat DHT pada manusia.
4. Kunyit
Kunyit adalah ramuan yang banyak digunakan dalam masakan dan sebagai ekstrak bubuk karena manfaat kesehatannya. Manfaat kunyit adalah mengurangi rasa sakit akibat radang sendi, meningkatkan kadar kolesterol, dan meningkatkan pemulihan olahraga, di antara manfaat lainnya.
Baca Juga: Waspada La Nina! Inilah Daftar Daerah yang Berpotensi Banjir di Bulan November 2020 - Januari 2021
Efek ini terkait dengan konsentrasi tinggi senyawa aktif kunyit yang disebut kurkuminoid, yang paling banyak adalah kurkumin. Kurkumin dapat menurunkan kadar DHT dengan mengurangi aksi enzim reduktase alfa-5.
5. Biji labu
Labu mengandung ratusan biji bergizi yang kaya zat besi, seng, magnesium, dan antioksidan. Minyak biji labu dapat meningkatkan pertumbuhan rambut pada pria.
Minyak biji labu mampu menghambat produksi DHT dari testosteron dengan mengurangi enzim reduktase alfa-5.
Baca Juga: Menilik Asal Mula Labu 'Horor' Lambang Halloween, Dari Arwah Yang Berkelana Hingga Menjadi Tradisi
6. Edamame
Kacang edamame adalah kedelai muda yang biasanya dinikmati sebagai camilan atau hidangan pembuka.
Selain mengandung protein dan serat, kacang edamame mengandung isoflavon, yang merupakan senyawa tanaman bermanfaat yang dapat menurunkan kadar DHT dengan menghalangi aksi reduktase 5-alfa.
Baca Juga: BLT Banpres UMKM Rp2,4 Juta Diperpanjang, Pendaftaran Gelombang 2 Tersisa 2,9 Juta Slot
Selain itu, karena efek menguntungkan juga terlihat dengan protein kedelai yang sebagian besar isoflavonnya dihilangkan, kedelai mungkin mengandung komponen aktif lain yang terkait dengan efek ini.***
Artikel Rekomendasi