PORTAL PROBOLINGGO - Alergi adalah respons sistem kekebalan terhadap zat asing yang biasanya tidak berbahaya bagi tubuh.
Tugas sistem kekebalan pada tubuh adalah membuat tubuh tetap sehat dengan melawan patogen berbahaya dan menyerang apa pun yang dapat membahayakan tubuh. Bergantung pada alergennya, respons ini mungkin melibatkan peradangan, bersin, atau sejumlah gejala lainnya.
Sistem kekebalan tubuh biasanya menyesuaikan dengan lingkungan. Misalnya, saat tubuh menemukan sesuatu seperti bulu hewan peliharaan, pada orang dengan alergi bulu, sistem kekebalan menganggapnya sebagai penyerang luar yang mengancam tubuh, dan melakukan perlawanan sehingga timbul gejala alergi.
Baca Juga: 6 Buah yang Aman untuk Penderita Asam Lambung
Gejala alergi yang paling umum sebagaimana dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Healthline adalah: ruam. area kulit teriritasi, merah, atau bengkak, dan bisa terasa nyeri atau gatal.
Alergi memiliki komponen genetik. Artinya, orangtua dapat menurunkannya kepada anak-anaknya. Namun, hanya kerentanan umum terhadap reaksi alergi yang bersifat genetik. Alergi spesifik tidak diturunkan. Misalnya, jika ada seorang ini alergi terhadap kerang, bukan berarti anaknya juga akan memiliki alergi yang sama.
Jenis alergen/pemicu alergi yang umum meliputi:
-Produk hewani. Ini termasuk bulu hewan peliharaan, limbah tungau debu, dan kecoak.
-Obat-obatan. Obat penicillin dan sulfa adalah pemicu alergi yang paling umum.
-Makanan. Alergi gandum, kacang-kacangan, susu, kerang, dan telur sering terjadi.
-Sengatan serangga. Ini termasuk lebah, tawon, dan nyamuk.
-Serbuk sari bunga.
Cara terbaik untuk menghindari alergi adalah menjauhi apapun yang memicu reaksinya. Namun, ada beberapa obat-obatan yang bisa dikonsumsi untuk meredakan gejala alergi seperti antihistamin, kortikosteroid, cetirizine, cromolyn sodium, dan lain sebagainya. Sebaiknya penderita alergi mengonsultasikan kepada dokter obat yang tepat untuk dikonsumsi. ***
Artikel Rekomendasi