Angka Kematian AS mendekati 500.000, Biden Merencanakan Peringatan

22 Februari 2021, 14:50 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden./ /Tangkap layar youtube.com/Joe Biden.

 

PORTAL PROBOLINGGO - Amerika Serikat menghadapi banyaknya kasus kematian akibat Covid-19 selama ini meskipun terjadi penurunan.

Sementara jumlah kasus Covid-19 turun selama 5 minggu berturut-turut dan para pejabat bergegas untuk menginokulasi populasi.

AS siap dengan angka 500.000 kematian akibat penyakit pernapasan yang sangat menular.

Baca Juga: Intip Harga dan Spesifikasi Lengkap Vivo Y20s (G)

Sudah hampir 1 tahun, sejak pandemi merambah AS dengan dibarengi krisis kesehatan masyarakat dan ekonomi.

Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan presiden bersama dengan ibu negara Jill Biden dan Wakil Presiden, Kamala Harris dan Doug Emhoff akan mengadakan hening sejenak pada hari Senin dan akan ada upacara penyalaan lilin saat matahari terbenam untuk menghormati rakyat yang telah mati.

Biden bulan lalu mengamati kematian Covid-19 Amerika pada malam pelantikannya dengan upacara matahari terbenam di Lincoln Memorial's Reflecting Pool.

Baca Juga: Banjir Jakarta Disorot Media Asing, Anies Baswedan Disebut Tak Tepati Janji dan Hanya Berfokus Pada Estetika

Lebih dari 28 juta kasus Covid-19 telah mengguncang Amerika Serikat dan 497.862 orang telah meninggal, bahkan saat kematian rata-rata harian dan rawat inap telah turun ke level terendah sejak sebelum perayaan Thanksgiving dan Natal.

Virus itu mengambil 1 tahun penuh dari harapan hidup rata-rata di Amerika Serikat, penurunan terbesar sejak Perang Dunia Kedua.

Fauci mengatakan bahwa orang Amerika mungkin masih membutuhkan masker pada tahun 2022 bahkan ketika tindakan lain untuk menghentikan penyebaran virus. masyarakat mungkin juga memerlukan suntikan vaksin tergantung pada bagaimana variannya muncul.

Baca Juga: Efek Vaksinasi dan PPKM Mikro, Jumlah Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Mulai Turun

Kurang dari 15% populasi AS telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, dengan hampir 43 juta mendapatkan setidaknya satu suntikan dan hampir 18 juta mendapatkan suntikan kedua.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler