18 Orang Tewas Akibat Serangan Bom Bunuh Diri di Kabul, Afghanistan

25 Oktober 2020, 20:28 WIB
Ilustrasi ledakan bom. /Unsplash/kingmaphotos

PORTAL PROBOLINGGO - Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengkonfirmasi 18 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam bom bunuh diri di sebuah pusat pendidikan di Kabul pada Sabtu 24 Oktober 2020 waktu setempat.

Ledakan terjadi di luar pusat pendidikan Kawsar-e Denmark di Kabul barat.

Juru bicara kementerian dalam negeri Tariq Arian mengatakan, penyerang mencoba memasuki pusat tersebut ketika dia dihentikan oleh penjaga keamanan dan meledakkan bahan peledaknya di pinggir jalan setelah menghantam sebuah minivan yang penuh dengan warga sipil.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Arian mengatakan serangan itu menyebabkan sedikitnya 18 orang tewas dan 57 luka-luka, seperti dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Al Jazeera.

Serangan itu terjadi di daerah yang menjadi tempat tinggal banyak komunitas minoritas Syiah.

Kelompok bersenjata (ISIS) telah melancarkan beberapa serangan di Afghanistan terhadap komunitas Syiah, yang dianggapnya murtad.

Di daerah yang sama di Kabul, puluhan siswa tewas dalam serangan di pusat pendidikan lain pada 2018. Pada Mei 2020, pria bersenjata menyerang bangsal bersalin, menewaskan 24 orang, termasuk ibu dan bayi.

Baca Juga: Pemprov Jawa Barat Mendapatkan 100 Ribu Floacked Swab Buatan Universitas Indonesia

Taliban membantah bertanggung jawab atas serangan terjadi yang terjadi pada hari Sabtu, 24 Oktober 2020 kemarin.

Serangan tersebut terjadi pada waktu yang sensitif ketika perwakilan kelompok bersenjata Taliban, pemerintah Afganistan dan Amerika Serikat bertemu di Qatar untuk mencari kesepakatan damai.

AS menandatangani kesepakatan damai dengan Taliban pada Februari, membuka jalan untuk menarik pasukan Amerika dari konflik.

Baca Juga: Simak Protokol Kesehatan Di Bioskop Jakarta, Harus Tahu Sebelum Nonton Film

Para pejabat AS mengatakan kesepakatan itu juga akan membantu memfokuskan kembali upaya keamanan dalam memerangi ISIS, yang merupakan saingan Taliban di Afghanistan.

Terjadi lonjakan kekerasan antara Taliban dan pasukan Afghanistan di negara itu baru-baru ini.

Bahkan, ketika perwakilan dari kedua pihak yang bertikai telah memulai pembicaraan damai di Doha untuk mengakhiri perang selama puluhan tahun di Afghanistan. ***

Editor: Hari Setiawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler