Pengacara Pribadinya Dinyatakan Positif Covid-19, Ini Reaksi Donald Trump

- 7 Desember 2020, 12:27 WIB
Rudy Giuliani.
Rudy Giuliani. /Instagram/@therudygiuliani

 


PORTAL PROBOLINGGO - Rudy Giuliani yang merupakan pengacara pribadi Trump pada Minggu, 6 Desember 2020 dinyatakan positif Covid-19.

Sebelumnya, mantan walikota New York City itu membantu upaya Trump untuk membalikkan kekalahan oleh Joe Biden dalam pemilu melalui tuntutan hukum di beberapa negara bagian.

Saat ini, Giuliani belum berkomentar apa pun perihal kapan tes dilakukan atau gejala yang dialaminya, begitu pula dengan Trump yang belum menyebutkan kondisi sang pengacara. 

Baca Juga: Banjir Melanda Kabupaten Aceh Timur Menelan 1 Korban Jiwa, BNPB Himbau Masyarakat Tetap Waspada

Keberadaan Giulinani ketika dirinya dinyatakan positif Covid-19 juga belum diketahui secara pasti. Namun, berdasarkan keterangan seseorang yang mengetahui kondisi Giuliani, New York Times pada Minggu malam melaporkan  ia berada di pusat medis Universitas Georgetown di Washington DC. 

"Rudy Giuliani, yang sejauh ini menjadi walikota terhebat dalam sejarah NYC, telah bekerja tanpa lelah mengungkap pemilu paling korup (sejauh ini!) dalam sejarah AS, telah dinyatakan positif mengidap Virus Tiongkok,” cuit Trump dengan menggunakan istilah rasis untuk virus Corona.

Trump kemudian memberikan dukungan pada pengacaranya itu agar cepat sembuh sehingga bisa melanjutkan "perjuangan" mereka. "Cepat sembuh Rudy, kita akan lanjutkan!!!" serunya.

Baca Juga: Harga Logam Mulia Emas Hari Ini Senin 7 Desember 2020 di Pegadaian, Antam Rp 1.921.000 per 2 Gram

Cuitan dukungan Trump itu lantas mendapat balasan putra Giuliani, Andrew Giuliani, yang menyebutkan bahwa ayahnya saat ini sedang beristirahat dan telah mendapatkan perawatan yang baik meskipun tidak menyebutkan di mana ayahnya dirawat.

Beberapa jam sebelum Trump membuat pengumuman, Giuliani sempat diwawancarai di Fox News dan terlihat bersemangat saat bercerita soal klaim tak berdasar atas kecurangan pemilu selama kurang lebih 10 menit.

Dengan usianya saat ini, yakni 76 tahun, Giuliani termasuk dalam golongan berisiko tinggi yang dapat terinfeksi virus. Meski demikian, ia sering bepergian setelah pemilu dan kerap tampil di depan umum tanpa masker.

Baca Juga: Menteri Sosial Tersangka Korupsi Bansos Covid 19, Gus Dur Jauh-Jauh Hari Telah Ingatkan Hal Ini

Minggu lalu, Giuliani juga terlihat tidak memakai masker di hadapan anggota parlemen di Michigan untuk menggugat hasil pemilu di negara bagian itu. 

Pada hari Kamis, 3 Desember 2020, Giuliani berbicara di gedung DPR Georgia dalam sesi legislatif yang ramai dan sekali, tanpa memakai masker.

Di Michigan pada sesi legislatif, Giuliani bahkan meminta seorang saksi untuk melepas maskernya agar penonton bisa mendengarnya lebih baik dan berujung pada penolakan oleh saksi tersebut.

Baca Juga: Luar Biasa! Sebelas Tahun Silam Gus Dur Sudah Peringatkan Akan Ada Korupsi di Kementerian Sosial

Giuliani diketahui berulang kali terpapar virus Corona dari orang lain yang dinyatakan positif, termasuk putranya yang merupakan staf Gedung Putih dan sempat menyatakan dirinya sendiri positif Covid-19 pada 20 November.

Termasuk Giuliani dan Trump, hingga saat ini sudah ada setidaknya 40 orang di lingkaran presiden telah dinyatakan positif sejak akhir September, termasuk ibu negara Melania Trump, putranya Barron, Donald Trump Jr., dan asisten senior serta beberapa politisi Partai Republik.

Meskipun vaksin sudah semakin dekat dengan izin edar, tapi kritik atas Donald Trump masih terus bermunculan karena sikapnya yang acuh tak acuh dan cenderung menyerah untuk menangani pandemi.  

Baca Juga: Jokowi Sampaikan Jutaan Vaksin Covid-19 Sudah Tiba di Indonesia, Bagaimana Keamanannya?

Sikap ketidakpedulian Trump akan pandemi ini terbukti saat dirinya berulang kali meremehkan virus corona dan menolak protokol kesehatan masyarakat yang direkomendasikan para pakar guna mencegah penyebaran penyakit. 

Hingga hari Sabtu, 5 Desember 2020, Universitas Johns Hopkins mencatat 213.875 kasus baru di AS hingga menjadikan total sebanyak 14,6 juta kasus dengan angka kematian total 280.979 setelah bertambah 2.254 korban. 

Para ahli menurturkan bahwa angka-angka itu merupakan akibat dari perjalanan dan pertemuan banyak orang sepanjang Thanksgiving Day, meskipun dampak yang lebih parah dan berkelanjutan belum terlalu tampak. 

Baca Juga: Mensos Juliari P Batubara Ditetapkan Sebagai Tersangka, Jokowi: Berulang Kali Saya Mengingatkan

Kasus Covid-19 di AS mungkin juga akan diperparah karena semakin mendekati Natal, Gedung Putih akan menylenggarakan serangkaian pesta liburan yang sudah pasti akan menimbulkan kerumunan dalam ruangan. 

Bukti yang telah jelas terpampang adalah foto-foto dari sebuah pesta pada hari Selasa, 1 Desember 2020, yang menunjukkan orang-orang tanpa masker turut berpartisipasi dalam acara itu.

Pada hari Minggu, anggota gugus tugas virus Corona Gedung Putih, Deborah Birx, ditanyai tentang kontradiksi antara tindakan dan komentar Trump serta panduan kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Resmi ! Vaksinasi Covid-19 Akan Dimulai Awal Tahun 2021, Berikut Daftar 6 Vaksin yang Akan Digunakan

"Saya mendengar anggota komunitas banyak melakukan hal yang mencontoh itu (sikap Trump), menyatakan bahwa masker tidak berfungsi, menyarankan bahwa kita harus memberlakukan sistem herd immunity, dan mengklaim bahwa pertemuan (kerumunan) tidak menjadikan super-spreading (penyebaran luar biasa)," jelas Birx kepada Meet the Press NBC.

Menurut Brix, saat ini yang harus dilakukan adalah mengatakan bahwa semua hal yang dijelaskannya di atas adalah mitos.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini