Joe Biden Menunjuk Susan Rice Sebagai Calon Penasihat Kebijakan Dalam Negeri AS

- 11 Desember 2020, 11:50 WIB
Joe Biden
Joe Biden /Instagram.com/@joebiden

PORTAL PROBOLINGGO - Presiden terpilih AS Joe Biden pada hari Kamis 10 Desember 2020 kemarin telah menunjuk Susan Rice, mantan penasihat keamanan nasional AS yang ahli dalam kebijakan luar negeri, sebagai Calon Penasihat Kebijakan Dalam Negeri AS dengan menekankan pada pengalaman manajerial dalam pemerintahan barunya.

Hal itu sesuai dengan komitmen Joe Biden untuk membentuk kabinet pemerintahan yang beragam dan menghargai loyalis lama, terutama veteran seperti dirinya atas delapan tahun masa jabatan Presiden Barack Obama.

Pemilihan Joe Biden terhadap Rice yang saat ini berusia 56, sebagai Penasihat Kebijakan Dalam Negeri AS dan direktur Dewan Kebijakan Domestik sangat mengejutkan mengingat latar belakang wanita itu lebih luas dalam urusan luar negeri.

Baca Juga: Stray Kids dan GOT7 Turut Rayakan Ulang Tahun Shopee dalam TV Show Shopee 12.12 Birthday Sale

Selain perannya sebagai penasihat keamanan nasional Obama, dia sebelumnya menjabat sebagai duta besarnya untuk PBB. Dia sebelumnya telah menjadi pesaing kuat Kamala Harris untuk menjadi pasangan Biden di pertarungan pilpres AS tahun ini.

Dilansir dari CNA, seorang sumber yang akrab dengan pemikiran Biden pernah mengatakan jika sebenarnya presiden terpilih AS tersebut tidak memandang kebijakan luar negeri dan kebijakan dalam negeri sebagai bidang yang terpisah. Menurutnya, pengalaman di satu bidang relevan dengan yang lain.

Biden merasa pengalaman Rice beroperasi di seluruh lembaga pemerintah federal akan memungkinkannya untuk menerapkan agenda kebijakannya, termasuk rencana untuk membangun kembali ekonomi yang dirusak oleh pandemi virus corona, kata sumber itu.

Baca Juga: Habib Rizieq Dicekal Pergi ke Luar Negeri Usai Ditetapkan Sebagai Tersangka oleh Polda Metro Jaya

Rice telah dipertimbangkan untuk menjadi menteri luar negeri Biden, tetapi dia kemungkinan akan menghadapi perlawanan sengit dari Partai Republik di Kongres atas perannya dalam kontroversi dalam serangan mematikan tahun 2012 terhadap misi AS di Benghazi, Libya.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x