Biden dalam sambutannya mengatakan bahwa pemilu yang bertujuan untuk keberlangsungan AS telah usai dan siapa pun yang terpilih, tataplah rakyat AS pemenang sesungguhnya.
"Jadi, sekarang saatnya membuka halaman baru. Untuk bersatu. Untuk menyembuhkan," lanjut Biden.
Baca Juga: 15 Kutipan Kata Bijak Emha Ainun Nadjib tentang Nilai Ketuhanan
Biden kemudian kembali berjanji untuk menjadi presiden bagi semua orang Amerika, bagi yang memilihnya atau tidak saat pemilu, dan mengatakan negara itu butuh kerja keras untuk mengatasi pandemi dan gejolak ekonomi.
Namun demikian, sejauh ini tidak ada konsesi dari Gedung Putih setelah Trump yang terus membuat tuduhan penipuan yang tidak didukung.
Menurut beberapa staf Gedung Putih dan juru kampanye, Trump tetap berada di Oval Office setelah petang hari di Washington, memanggil sekutu dan sesama anggota Partai Republik sambil melacak penghitungan Electoral College.
Baca Juga: Masa Darurat Gunung Api Semeru Diperpanjang, Sekda Kabupaten Lumajang Berikan Alasan Ini
Presiden semakin tidak puas dengan besarnya unjuk rasa "Stop The Steal" di seluruh negeri serta upaya GOP untuk memasukkan daftar kandidat terpilihnya sendiri dalam pemilihan negara bagian.
Pada hari Senin di Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, Pennsylvania dan Wisconsin, para kandidat terpilih memberikan suara mereka kepada Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris dalam proses yang sederhana.
Upaya Trump untuk merusak hasil pemilu juga menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan para pemilih, yang hampir tidak pernah terdengar di tahun-tahun sebelumnya.
Artikel Rekomendasi