Lebanon Berlakukan Lockdown, Warga Protes hingga Lemparkan Granat ke Pasukan ISF

- 28 Januari 2021, 14:07 WIB
Ilustrasi unjuk rasa.
Ilustrasi unjuk rasa. /unsplash/ @claybanks


PORTAL PRBOLINGGO - Beberapa pengunjuk rasa di Lebanon terluka setelah pasukan keamanan menembakkan amunisi aktif selama kerusuhan pada hari Rabu, 27 Januari 2021. Warga protes tidak ingin dikekang oleh penguncian nasional atau lockdown akibat Covid-19, karena ekonomi mereka sekarang sedang jatuh.

Selama aksi protes, petugas bersenjata yang mengenakan seragam Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon (ISF) menembakkan tembakan ke sekelompok besar perusuh yang maju ke arah mereka sambil melempar batu di Tripoli tengah.

Pihak ISF sendiri juga melaporkan sembilan anggotanya terluka, salah satunya kritis, akibat serangan granat yang dilemparkan ke arah mereka.

Baca Juga: 5 Doa Agar Dimudahkan Segala Urusan

ISF mengancam akan bertindak dengan keras dan tegas sesuai hukum, terhadap para perusuh dalam aksi protes tersebut.

Palang Merah Lebanon melaporkan telah memberikan penanganan medis kepada 82 orang, dan membawa 15 orang ke rumah sakit selama kerusuhan itu terjadi.

Ratusan warga Lebanon turun ke jalan pada Rabu sore untuk mengecam pemerintah karena tidak adan bantuan ekonomi sama sekali untuk mereka meskipun pemerintah memberlakukan lockdown secara nasional. Akibatnya, hampir semua bisnis tutup dan orang-orang kehilangan pekerjaan.

Baca Juga: Game Online Ternyata Punya Manfaat Luar Biasa bagi Anak, Ini Penjelasan Peneliti

Pasukan keamanan termasuk tentara Lebanon harus menggunakan gas air mata dan meriam air dalam upaya untuk membubarkan kerumunan massa yang rusuh di Serail, dekat alun-alun pusat kota Al Nour.

Pemeritah Lebanon memberlakukan penguncian nasional atau lockdown dengan tujuan untuk menekan angka lonjakan kasus baru dan jumlah kematian di tengah pandemi.

Negara kecil Mediterania yang berpenduduk sekitar enam juta sejauh ini telah mencatat lebih dari 285.000 kasus dan 2.477 kematian akibat Covid-19.

Baca Juga: PT Jhonlin Group Membuka Lowongan untuk 2 Posisi, Cek Persyaratannya

Tetapi penerapan lockdown besar-besaran dilakukan tanpa dukungan ekonomi, sedangkan separuh penduduk Lebanon miskin.

"Orang-orang marah dan mengatakan bahwa mereka tidak bisa lagi bertahan ... atau memenuhi kebutuhan," kata reporter Zeina Khodr sebagaimana dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Al Jazeera. Dia juga menambahkan bahwa pengunjuk rasa di Lebanon mengangkap lockdown sebagai beban tambahan. ***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x