PORTAL PROBOLINGGO - Puluhan orang tewas dalam bentrokan semalam di Yaman saat pemberontak Houthi yang didukung Iran meningkatkan serangan untuk merebut benteng terakhir pemerintah di utara.
Melansir dari The Japan Today, awal bulan ini, Huthi melanjutkan serangan untuk merebut Marib yang kaya sumber daya minyak, sekitar 120 kilometer di timur ibu kota Sanaa.
Kehilangan kota Marib akan menjadi bencana bagi kepemimpinan Yaman yang terkepung. Dua pejabat militer pemerintah mengatakan sedikitnya 16 pasukan pro-pemerintah tewas dan 21 luka-luka dalam 24 jam terakhir, menambahkan bahwa "puluhan tewas" di antara barisan Huthi.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Senin 15 Februari 2021, Andin Tidur Dengan Al, Aladin On The Way?
Huthis telah memutus jalur pasokan ke sebuah distrik sekitar 50 kilometer selatan kota, dengan "tujuan untuk mengepung Marib", kata salah satu sumber. Yaman telah terlibat dalam perebutan kekuasaan berdarah sejak 2014 antara pemerintahnya, yang didukung oleh Arab Saudi, dan pemberontak Huthi, yang menguasai ibu kota Sanaa dan sebagian besar wilayah utara.
Pemberontak juga meningkatkan serangan terhadap Arab Saudi, menuai kecaman dari komunitas internasional. Kerajaan mengatakan telah menggagalkan serangan pesawat tak berawak Huthi di bandara selatan Abha pada hari Sabtu, hanya beberapa hari setelah serangan pesawat tak berawak pemberontak di bandara membuat pesawat sipil terbakar.
Baca Juga: Stagnan! Berikut Daftar Harga Emas Antam Hari Senin, 15 Februari 2021
Meningkatnya kekerasan terjadi tak lama setelah Amerika Serikat memutuskan untuk menghapus pemberontak dari daftar kelompok terorisnya, untuk memastikan pekerjaan kemanusiaan di Yaman tidak terhalang, dan untuk membuka jalan dalam memulai kembali perundingan damai.
Artikel Rekomendasi