Puluhan Tewas Dalam Bentrok Perebutan Wilayah Marib di Yaman

- 15 Februari 2021, 14:11 WIB
Pasukan Anti Houthi.
Pasukan Anti Houthi. /twitter.com/LostWeapons

Para pengamat mengatakan bahwa Huthis berusaha untuk mengambil kendali Marib sebagai pengaruh sebelum melakukan negosiasi dengan pemerintah yang diakui secara internasional.

Jika kota itu jatuh ke tangan pemberontak, Huthis akan memiliki kendali penuh atas Yaman utara, melemahkan posisi negosiasi pemerintah, menurut pengamat.

Baca Juga: Unggah Cerita Kue Dagangan Ibunya Ditipu, Warganet Justru Anggap Pemilik Akun ini yang Sedang Nipu

Arab Saudi telah banyak berinvestasi di Marib dalam beberapa tahun terakhir, dan koalisi yang dipimpin Saudi telah meningkatkan serangan udara untuk menghentikan pemberontak merebut kota itu.

Konflik Yaman telah merenggut puluhan ribu nyawa dan jutaan orang mengungsi, menurut organisasi internasional, memicu apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Baca Juga: Top 10 Rating Acara TV Terbaik Senin 15 Februari 2021, 2 Sinetron SCTV Saingi Ikatan Cinta

Juru bicara Huthi Mohamed Abdelsalam men-tweet pada hari Sabtu bahwa pemberontak bertempur "hanya mereka yang terlibat secara militer dengan musuh asing" di tengah seruan pemerintah bagi penduduk untuk mempertahankan kota.

"Semoga orang-orang terhormat Marib diyakinkan ... dan mengakui bahwa koalisi agresor memerangi mereka, bukan untuk mereka," katanya. Pada hari Jumat.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Seperti Kisah' dari Rizky Febian

PBB memperingatkan bahwa sekitar 400.000 anak-anak Yaman berusia di bawah lima tahun terancam meninggal karena kekurangan gizi akut tahun ini.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah