“Saya tahu beberapa pejabat PKC saat ini sedang membacakan dongeng tentang kebahagiaan masyarakat Uighur yang disebut membuang etnis, agama, dan budaya mereka untuk menjadi lebih modern dan menikmati manfaat dari pembangunan yang dipimpin PKC,” ujar Mike.
“Ketika kalian mendengar argumen semacam itu, saya hanya meminta, gunakan hati kalian. Lihatlah fakta yang ada. Dengarkan cerita dari para korban dan keluarga mereka,” pungkasnya.
Baca Juga: BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi, Waspada dalam Pelayaran!
Tidak hanya itu, Mike meminta, masyarakat Indonesia untuk memikirkan tentang bagaimana sebuah pemerintahan otoriter memperlakukan orang-orang yang menolak aturan.
“Ada puluhan, mungkin ratusan, penelitian akademik yang melaporkan tentang apa yang terjadi di Xinjiang,” tutur Mike.***
Artikel Rekomendasi