Gempa Guncang Turki dan Yunani, Timbulkan Tsunami Kecil dan 19 Orang Meninggal Dunia

- 31 Oktober 2020, 09:48 WIB
Gempa Berskala 7,0 Guncang Turki dan Yunani Kemarin, 30 Oktober 2020
Gempa Berskala 7,0 Guncang Turki dan Yunani Kemarin, 30 Oktober 2020 /Twitter.com/@gyulsimofficial / @politicturk

PORTAL PROBOLINGGO - Gempa bumi berkekuatan 7,0 skala richter guncang Kota Izmir, Turki dan Pulau Samos, Yunani kemarin, Jumat 30 Oktober 2020. Gempa kuat yang berlangsung selama 25 - 30 detik di Laut Aegean tersebut menyebabkan gelompang pasang, bangunan-bangunan rusak, dan 19 orang meninggal dunia.

Pihak Turki menyebut gempa menyebabkan 17 orang meninggal dunia sementara 709 orang luka-luka. Sedangkan di Pulau Samos, Yunani, dua remaja laki-laki dan perempuan ditemukan meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan.

Baca Juga: Jadi Korban Penyerangan di Gereja Notre-Dame, Ibu Ini Beri Pesan Menyedihkan

Di Izmir, Turki, ketika gempa terjadi, orang-orang dilaporkan berlarian ke jalan-jalan dengan panik akibat gelombang pasang yang menyusul dan menyapu puing-puing bangunan yang runtuh.

Ilke Cide, mahasiswa doktoral yang berada di Izmir, mengatakan ia bergegas pergi ke pedalaman setelah melihat air laut naik ke daratan.

"Saya sangat terbiasa dengan gempa bumi, jadi saya tidak menganggapnya serius pada awalnya, tetapi kali ini sangat menakutkan," tuturnya, sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari Reuters.

Baca Juga: Terungkap! Pelaku Teror Nice Ternyata Seorang Pemuda Tunisia, Masuk ke Perancis Secara Ilegal

Kondisi geografis negara Turki yang disilangkan garis patahan utama membuat negara pimpinan Tayyip Erdogan tersebut menjadi salah satu negara rawan gempa.

Di masa lalu, pada Agustus 1999 gempa kuat beskala 7,6 juga pernah melanda Izmit, kota di sebelah tenggara Istanbul dan menyebabkan 17.000 orang meninggal dunia. Pada 2011, gempa di timur Kota Van juga telah membuat lebih dari 500 orang meninggal dunia.

Walikota Izmir, Ismail Yestiskin, membenarkan adanya kenaikanya permukaan laut akibat gempa.

Baca Juga: Prancis Nyatakan Status Darurat Tertinggi dan Terjunkan Ribuan Personel, Buntut dari Serangan

"Sepertinya ada tsunami kecil (akibat gempa)," tuturnya.

Sedangkan sekitar 45.000 penduduk di Pulau Samos, Yunani, dihimbau agar menjaduh dari pesisir untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi gempa susulan dan gelombang pasang.

Peringatan gelombang pasang tinggi juga telah diberlakukan di Samos.

"Kami tidak pernah mengalami hal seperti ini," kata George Dionysiou, Wakil Walikota Samos.

Baca Juga: Insiden Penyerangan 3 Orang di Gereja, Umat Muslim Prancis Kecam Pelaku Serangan

"Orang-orang panik, beberapa bangunan tua juga rusak akibat gempa."

Presiden Turki dan Perdana Menteri Yunani, yang sebelumnya sempat terlibat perselisihan mengenai hak eksplorasi Mediterania Timur, mengatakan bahwa mereka siap bekerja sama membantu negara lain jika diperlukan.

"Ini adalah saat ketika kami harus berdiri bersama," kata Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis dalam cuitannya di twitter.

"Untuk hal seperti ini, dua tetangga yang menunjukkan solidaritas akan lebih utama dan berharga," balas Presiden Turki, Tayyip Erdogan, pada akun twitternya.

Baca Juga: Menlu AS Mike Pompeo: Partai Komunis Cina Ancaman Terbesar Kebebasan Beragama

Pihak Turki (AFAD) menyebut gempa yang terjadi kemarin memiliki kekuatan 6,6 skala richter. Sedangkan Survei Geologi AS menyebut gempa tersebut berkekuatan 7,0 skala richter dan dirasakan sepanjang pantai Aegean Turki hingga wilayah barat laut Marmara. ***

Editor: Hari Setiawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah