Bacaan Niat Puasa Qadha Lengkap dengan Tata Cara dan Keutamaan Mengerjakannya

- 16 Februari 2021, 23:15 WIB
PIXABAY/Konevi
PIXABAY/Konevi /PIXABAY/Konevi

PORTAL PROBOLINGGO - Ada beberapa orang yang mungkin tidak bisa berpuasa di bulan Ramadhan dan baru bisa menjalankannya di lain waktu. Penyebabnya pun macam-macam seperti haid, sedang dalam perjalanan, sakit ataupun yang lainnya.

Puasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban dan hukumnya wajib, Jadi apabila seseorang tidak bisa menjalankan puasa di bulan Ramadhan maka wajib menggantikannya dibulan lain atau yang biasa disebut dengan qadha.

Puasa qadha hukumnya wajib bagi yang meninggalkan puasa pada bulan suci Ramadhan. Ibadah ini bisa dikerjakan sebelum atau sesudah bulan Ramadhan tiba serta memiliki syarat dan rukun yang sama seperti ibadah puasa yang kita laksanakan pada bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: Viral di TikTok, Hamish Daud Memungut Sampah, Netizen : Udah Tampan, Peduli Lingkungan Pula

Qadha adalah bentuk masdar dari kata dasar “qadhaa”, yang artinya; memenuhi atau melaksanakan. Adapun menurut istilah dalam Ilmu Fiqh, qadha dimaksudkan sebagai pelaksanaan suatu ibadah di luar waktu yang telah ditentukan oleh Syariat Islam. Misalnya, qadha puasa Ramadhan yang berarti puasa Ramadhan itu dilaksanakan sesudah bulan Ramadhan.

Dilansir dari islam.nu.or.id, berikut keutamaan, niat, tata cara dan rukun puasa Qadha.


A. Keutamaan Puasa Qadha
 
Puasa Qadha memiliki keutamaan sebagai berikut :

1. Sebagai pengganti untuk membayar hutang puasa Ramadhan yang ditinggalkan
2. Mendapat pahala dari Allah SWT
3. Memberikan syafaat bagi yang menjalankannya
4. Senantiasa mengingatkan seseorang akan puasa pada bulan suci Ramadhan
5. Meningkatkan kesehatan jasmani karena berpuasa
 
Baca Juga: 8 Suplemen Herbal Membantu Melawan Depresi, Mulai dari Kunyit hingga Sarden
 
B. Niat Puasa Qadha Ramadhan

Sedikit berbeda dengan puasa ramadhan, berikut adalah bacaan doa puasa ganti yang ditulis dalam bahasa Arab, tulisan latin dan terjemahan Indonesia.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu Shouma Ghodin ‘an qadaa’in fardho ramadhoona lillahi ta’alaa.

Artinya:
“Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta’ala.”

C. Tata Cara Berpuasa

Sama seperti berpuasa pada umumnya, untuk menjalankan puasa qodho, kita mulai dengan membaca niat dan mengakhirinya dengan berbuka yang manis-manis, berikut adalah tatacara melaksanakan puasa dalam agama Islam.

- Membaca doa niat berpuasa pada malam hari (boleh setelah sholat isya)
- Melaksanakan sahur bagi yang sempat bangun, jika tidak maka puasa tidak akan batal
- Menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan ibadah puasa selama satu hari
- Berbuka pada waktu matahari terbenam atau ketika masuk waktu sholat maghrib
 
Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 6 SD Tema 6 Menuju Masyarakat Sejahtera, Subtema 3 Halaman 119, 120, 121, 122, 125

D. Orang-Orang yang Diwajibkan Qadha Puasa

Pada intinya, orang yang wajib qadha adalah orang yang meninggalkan kewajiban puasa pada Bulan Ramadhan. Alasannya saja yang mungkin berbeda-beda. Berikut ini beberapa alasan orang meninggalkan Puasa Ramadhan dan diwajibkan qadha atasnya.

- Orang sakit yang tidak kuat berpuasa. Atau, orang tersebut tidak dianjurkan untuk berpuasa atas alasan kesehatan. Jika orang tersebut telah sembuh, maka dia wajib mengqadha puasanya.

- Orang yang tengah melakukan perjalanan jauh. Dia boleh tidak berpuasa. Tetapi, dia harus mengganti puasa tersebut di luar Bulan Ramadhan. Namun sebenarnya, akan lebih baik jika orang yang dalam perjalanan tetap menjalankan puasa.

- Perempuan yang tengah haid atau tengah nifas. Dia memang tidak boleh berpuasa. Tetapi, dia wajib mengganti puasa yang ditinggalkan tersebut di lain bulan. Tentu saja ketika dia tengah suci, tidak haid, atau tidak nifas lagi.
 
Baca Juga: Kabar Baik! Kementerian PUPR Siap Bangun Rumah Susun untuk Masyarakat Kurang Mampu, Ayo Buruan Cek Disini!

- Perempuan yang tengah hamil atau tengah menyusui juga boleh tidak berpuasa. Baik karena dia takut akan dirinya sendiri, atau takut akan terjadi sesuatu pada bayinya.

- Orang yang telah meninggal dunia dan memiliki hutang puasa. Yang mengqadha puasa tersebut bukan si mayyit, tetapi ahli warisnya. Atau bisa juga dengan membayar fidyah dengan ketentuan tertentu.

E. Rukun Puasa Qadha

Rukun puasa disebut ada 4 dalam Kitab Fathul Qorib. Empat itu apa saja? Berikut bisa Anda baca:

- Niat dilakukan di dalam hati. Jika niat ini diucapkan, justru itu yang dianjurkan. Sebab dengan ucapan, hati akan dituntun untuk melakukan niat. Sebagai perhatian, niat ini harus dilakukan pada malam hari. Sebab, puasa qadha adalah puasa wajib.

- Imsak dari makan minum. Frasa itu bisa juga dibaca dengan ‘menahan diri untuk tidak minum dan tidak makan’. Pasalnya, makan dan minum bisa membatalkan puasa. Puasa menjadi tidak batal tentunya jika sampai seseorang makan dan minum meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit.
 
Baca Juga: Prakiraan Cuaca 17 Februari 2021 Kota dan Kabupaten Probolinggo, Waspadai Hujan Disertai Petir dan Angin

- Imsak dari jimak. Imsak dari jimak artinya tidak melakukan hubungan suami-istri ketika tengah berpuasa. Bahkan, ada konsekuensi yang sangat berat jika hal ini dilakukan ketika seseorang tengah melaksanakan kewajiban puasanya pada Bulan Ramadhan.

- Imsak dari sengaja muntah. Menyengaja muntah juga termasuk hal yang membatalkan puasa. Itu sebabnya, seseorang yang tengah berpuasa tidak boleh membuat dirinya muntah. Ini berbeda tentu, jika seseorang muntah dengan tidak sengaja.***

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini