Khutbah Jumat Singkat Padat Jelas Tentang Meniru Umar bin Khattab Sebagai Pemimpin

- 19 November 2020, 10:45 WIB
Khutbah Jumat singkat, padat, dan jelas.
Khutbah Jumat singkat, padat, dan jelas. /Pixabay/@kirill_sobolev
PORTAL PROBOLINGGO - Khutbah Jumat yang singkat, padat, dan jelas dapat menjadi salah satu alternatif untuk dibacakan oleh khotib. Meski singkat, khotib tetap dapat membahas berbagai fenomena yang tengah terjadi di masyarakat, salah satunya mengenai sikap pemimpin.
 
Seperti khutbah Jumat singkat dan jelas yang disusun oleh Kiayi Fahmi Amrullah Hadziq dari Pondok Pesantren Tebuireng. Dalam khutbahnya, ia menyampaikan tentang sikap kepemimpinan Umar bin Khattab yang dapat ditiru.
 
Dikutip dari laman media informasi Ponpes Tebuireng berikut ini naskah lengkap khutbah Jumat tentang meniru sikap kepemimpinan dari Umar bin Khattab.
 
 
Khutbah pertama
 
اِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه
 
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
 
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
 
Jamaah Jumat Rahimakumullah…
 
Dikisahkan, suatu hari Khalifah Umar ibn Khattab dicegat oleh perempuan tua di tengah jalan dan diminta untuk berhenti. Cukup lama beliau terdiam hanya untuk mendengar nasihat wanita itu.
 
“Wahai Umar, dulu engkau dipanggil Umair (Umar kecil). Kemudian engkau dipanggil Umar. Dan sekarang engkau dipanggil Amirul Mukminin. Wahai Umar, barang siapa yang meyakini adanya kematian maka dia akan khawatir akan hilangnya kesempatan. Barang siapa yang meyakini adanya hisab, maka ia takut akan azab.” Ujar perempuan tua itu.
 
Sontak kejadian tersebut membuat warga sekitar tercengang. Kok bisa-bisanya, Umar mau mendengar nasihat perempuan yang mungkin mengganggu perjalanannya? Lalu ada seorang warga yang memberanikan diri bertanya kepada Umar.
 
 
“Mengapa panjenengan rela berlama-lama hanya untuk mendengar nasihat wanita tua itu?”
 
Umar pun menjawab, “sungguh andai wanita itu memintaku berdiri di sini mulai awal siang hingga akhir siang niscaya aku tidak akan beranjak kecuali melaksanakan salat. Tahukah kalian siapa wanita itu?”.
 
“Tidak Umar.”
 
“Dialah Haulah binti Tsa’labah. Wanita yang ucapannya didengar dan ditanggapi oleh Allah di langit ketujuh. Pantaskah seorang Umar tidak mendengarnya, padahal Allah mendengar perkataannya?”.
 
Sebagaimana kita ketahui Haulah adalah wanita yang mengajukan kepada Nabi tentang sikap suaminya yang melakukan Dhihar (menyamakan dirinya dengan ibu suami). Akhirnya, diberikan solusi oleh Allah melalui surah Al-Mujadalah 1-4.
 
 
Fokus kita adalah sikap Umar kepada seorang wanita tua yang mencegatnya di tengah jalan. Karena terkadang kita sering tidak mau mendengar nasihat orang lain. Bahkan merasa mangkel.
 
Apalagi ketika kita menjadi pemimpin, maka kebanyakan kita akan tutup telinga atas kritik orang yang tidak sekubu dengan kita, tidak seusai dengan kepentingan kita. Meski mungkin saja kritik itu meluruskan sikap kita.
 
Seharusnya kita bisa menjadi pemimpin yang lapang dada. Lebih-lebih meniru sikap Umar yang satu ini. Suatu hari Umar berjalan ke sebuah pelosok desa. Lalu ia menemui seorang yang kebetulan tidak kenal Umar dan menanyai tentang kepemimpinannya. Karena tidak menyadari yang bertanya adalah Umar sendiri. Akhirnya, orang itu mengeluarkan semua keluh kesah atas kepemimpinan Umar. Umar pun mendengar dengar seksama tanpa marah sedikit pun.
 
 
Semoga kita dapat menjadi pribadi yang mau mendengar saran dan kritik dari orang lain. Tanpa melihat siapa yang mengatakannya.
 
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
 
Khutbah kedua
 
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
 
 أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
 
 
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِينْ، وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَ
***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x