Bahas Reforma Agraria, Presiden Joko Widodo Minta Selesaikan Permasalahan Sengketa Tanah

4 Desember 2020, 06:40 WIB
Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dalam sebuah kesempatan di Istana Kepresidenan pada 2020. /Setkab.go.id/Humas/Agung

PORTAL PROBOLINGGO - Presiden Joko Widodo bersama stekholder, kembali bertemu dengan para pegiat reforma agraria.

Pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas dan mengetahui berbagai persoalan yang ada di lapangan dan menemukan solusi yang dapat disepakati.

Pertemuan tersebut merupakan bagian dari rapat maraton tentang reformasi agraria yang rutin dilakukan. Pertemuan dengan para penggiat reforma Agraria dilakukan pada hari Kamis, 3 Desember 2020 dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Baca Juga: Jadwal Acara TRANSTV Hari Ini, 3 Desember 2020, Jangan Lewatkan Keseruan Santuy Malam

Turut hadir dalam acara tersebut untuk mendampingi Presiden, yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Kapolri Jenderal Idham Azis.

Sementara para pegiat yang hadir yaitu Ketua Umum DPP Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial Siti Fikriyah, Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria Dewi Kartika, Ketua Badan Registrasi Wilayah Adat Kasmita Widodo, dan Sekretaris Umum Serikat Petani Indonesia Agus Ruli

Pemerintah selalu berupaya agar program reforma agraria yang selama ini berjalan dapat dirasakan manfaat dan dampaknya oleh masyarakat.

Baca Juga: Inggris Masih Menjadi Tujuan Utama Perdagangan Manusia di Eropa

Dalam sejumlah kesempatan, Presiden Joko Widodo beserta jajaran terkait, bertemu para pegiat reforma agraria untuk mengetahui keinginan dan pandangan dari para petani atau masyarakat yang hendak mengelola lahan reforma agraria.

Presiden Joko Widodo menyampaikan beberapa hal sebagi pengantar dalam pertemuan tersebut.

"Ini agar betul-betul nanti bisa terealisasi sehingga masalah-masalah yang berkaitan dengan reforma agraria bisa mengalami percepatan dan akselerasi dalam menyelesaikan (persoalan) yang belum-belum," ujar Presiden.

Baca Juga: Kontak dengan Anies Baswedan hingga Riza Patria, 24 Orang Positif Covid-19 Usai Pelacakan

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, yang juga memberikan keterangan selepas pertemuan mengatakan bahwa baik pemerintah maupun para pegiat yang hadir dalam pertemuan tersebut, telah berupaya untuk mencapai titik temu dan mencari solusi bagi persoalan atau kendala yang dihadapi di lapangan.

"Siang hari ini Presiden telah mengumpulkan beberapa menteri yang berkaitan dengan reforma agraria dan diikuti oleh teman-teman dari LSM. Presiden tadi telah meminta bagaimana mengurai berbagai persoalan itu dengan menentukan yang pertama adalah mencari persoalan-persoalan yang menjadi prioritas dan yang kedua menggunakan timeline dengan target tertentu," ujarMoeldoko.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan A. Djalil, juga menerangkan bahwa pihaknya akan segera melakukan identifikasi terkait dengan semua hal yang dibicarakan antara pemerintah dengan para pegiat dalam pertemuan itu.

Baca Juga: Satgas Covid-19 IDI Minta Pemerintah Tak Saling Lempar Tanggung Jawab, Politisi Nasdem Sampaikan Ini

Nantinya, pihaknya akan menyusun prioritas kerja untuk menyelesaikan hal-hal yang dapat segera diselesaikan terlebih dahulu.

"Kita akan identifikasi. Mana yang paling mudah kita selesaikan akan kita selesaikan sesegera mungkin sehingga begitu selesai ini kita punya kepercayaan diri dan menjadi model untuk menyelesaikan hal lain," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, yang juga turut memberikan keterangannya, mengungkapkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjalankan Penyelesaian Penguasaan Tanah Dalam Kawasan Hutan (PPTKH) untuk mempercepat reforma agraria melalui legalisasi obyek agraria di kawasan hutan.

Baca Juga: Bacaan Doa Untuk Kedua Orang Tua Lengkap Arab, Latin dan Terjemahnya

Kepala Staf Kepresidenan menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo memiliki kepedulian dan semangat kuat untuk membuat program reforma agraria tersebut dapat terus berjalan untuk memperjuangkan keinginan masyarakat.

"Presiden sangat concern dan memiliki semangat yang kuat untuk membuat reforma agraria betul-betul bisa dirasakan oleh masyarakat dan berbagai upaya itu telah dilakukan secara nyata," ujar Staf Kepresidenan.

Sebelumnya, pada 23 November 2020 lalu, Presiden juga menggelar pertemuan dengan para pegiat reforma agraria tersebut.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: setkab

Tags

Terkini

Terpopuler