PORTAL PROBOLINGGO—Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo sempat menyebutkan, kini tentara di Indonesia memiliki kesamaan dengan era orde baru.
Pernyataan yang dilontarkan oleh Gatot tersebut mendapat tanggapan dari berbagai pihak, salah satunya Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko.
Budiman tampak tidak setuju dengan pernyataan Gatot. Ia bahkan menjelaskan seperti apa TNI pada masa orde baru.
Baca Juga: KPK Tetapkan Mensos Juliari Sebagai Tersangka, Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko Mengaku Sedih
Militer pada zaman orde baru, jelas Budiman, memiliki fraksi tersendiri DPR dan DPRD. Keberadaan TNI itu pun tanpa melalui proses pemilu.
Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari berita Jurnal Presisi berjudul “Tak Terima Dikatai Seperti Orba, Eks Aktivis 98: Belum Pernah kan Pak Gatot Diinterogasi TNI Orba?”, Budiman Sudjatmiko menjelaskan hal itu melalui akun Twitter miliknya.
“Militer Orba itu ada fraksinya sendiri di DPR & DPRD (tanpa dipilih lewat Pemilu), mengoordinasi badan inkonstitusional Bakorstranas & Bakorstranasda yg punya kuasa besar menangkap, menyekap & menginterogasi pendemo yg damai sekalipun,” kata Budiman.
Baca Juga: Teddy Gusnaidi Sebut Gatot Nurmantyo Tidak Punya Keberanian Seperti Panglima TNI Hadi Tjahjanto
Dalam cuitan lain, Budiman melanjutkan dengan memberikan pernyataan mengenai TNi era sekarang berbeda kuasa dengan TNi era Orde Baru.
“Apa kini TNI punya kuasa seperti itu? Kan tidak. Kini TNI tak bisa menangkapi, menyekap & menginterogasi pendemo2. Saat Orba, Cuma demo tanah aja kami diinterogasi di Bakorstranasda Jatim,” kata Budiman.
Selanjutnya, Budiman malah menyentil Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dengan pertanyaan terkait interogasi TNI era orba.
“Bapak blm pernah kan diinterogasi TNI era Orba? Masa’ harus saya yang ingatkan,” imbuhnya.
Baca Juga: Ustadz Maaher Menangis Dihadapan Polisi, Gus Nadir Beri Nasihat Bahwa Manusia Itu Lemah
Diketahui sebelumnya, Gatot Nurmantyo dalam acara webinar yang diselenggarakan KAMI, mengatakan terkait fungsi dan tugas TNI sekarang ini seperti TNI masa Orba dahulu.
Tak hanya itu, Gatot juga menilai TNI sekarang ini menjadi suatu alat propaganda politik yang dipergunakan oleh kekuasaan pemerintah.
“Kalau melihat perkembangan situasi yang terjadi akhir-akhir ini ada suatu warning, peringatan bahwa TNI telah terlihat menjadi seperti pada masa Orba yang lalu,” ungkap Presidium KAMI Gatot Nurmantyo pada Jumat, 4 Desember.
Baca Juga: RKT DPRD DKI Tembus Rp888 Miliar, Ahok: Kalau Saya Gubernur, Jangan Mimpi Lu Dapat Uang Segini
Gatot menilai pula terdapat suatu upaya dari pihak yang mencoba menjadikan TNI sebagai salah satu kekuatan politik.
“Ada usaha-usaha untuk menarik TNI sebagai kekuatan dari mereka,” imbuh Gatot.***(Penulis Jazila Nailatunni'mah/Jurnal Presisi)