RKT DPRD DKI Tembus Rp888 Miliar, Ahok: Kalau Saya Gubernur, Jangan Mimpi Lu Dapat Uang Segini

- 8 Desember 2020, 11:45 WIB
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengomentari rencana kenaikan anggaran di DPRD DKI Jakarta.
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengomentari rencana kenaikan anggaran di DPRD DKI Jakarta. /Tangkapan layar - YouTube Panggil Saja BTP
PORTAL PROBOLINGGO—DPRD DKI Jakarta belakangan ini membuat polemik yang menghebohkan. Pasalnya Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang disusun untuk 2021 angkanya menyentuh Rp888 miliar.
 
Seperti diketahui anggaran RKT ini di dalamnya mencakup gaji, tunjangan, uang kunjungan, bimbingan teknis, reses, hingga uang sosialisasi anggota DPRD DKI Jakarta.
 
Mencuatnya nominal fantastis RKT 2021 ini membuat sejumlah pihak memberikan kritik tajam, salah satunya seperti yang dilakukan oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
 
 
Mendengar RKT yang diajukan oleh DPRD DKI Jakarta membuat Ahok tampak emosi dan marah lantaran masih.
 
Ia menyebutkan hal ini menunjukkan ada sebagian orang yang berperilaku jauh dari nilai-nilai norma Pancasila.
 
Hal ini sebagaimana dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari berita Pikiran Rakyat Cirebon berjudul “Kritikan dari Ahok untuk DPRD DKI, Negara Sudah Terlalu Korup, Ahok: Jangan Sok Bersih, Sok Hebat” yang melansir video di kanal Youtube Panggil Saya BTP
 
Dalam video tersebut, Ahok berdiskusi dengan Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PDI Perjuangan Ima Mahdiah.
 
 
Saat itu Ahok mengatakan bahwa Negara ini sangatlah sudah terlalu banyak orang-orang yang munafik dan perilakunya jauh dari falsafah negara yang tertuang dalam Pancasila.
 
“Negara ini sudah terlalu korup, sudah terlalu banyak yang munafik, tapi kelakuan kita sangat jauh dari Pancasila,” ucap Ahok.
 
Ahok mengatakan seharusnya yang merasa bersih harus membuktikan secara karakter dengan angka-angka.
 
 
Seperti yang ditegaskan oleh Ahok kalau semua kegiatan harus dipublikasikan dan memaksa seluruh partai harus turun untuk Rakyat.
 
“Mulai sekarang, semua tolong dipublikasikan, jadi kita paksa seluruh partai harus turun ke rakyat dan transparansi soal pendanaan,” ucap Ahok.
 
Ahok mengatakan seharusnya anak  muda yang saat ini duduk di kursi DPRD DKI harus bisa transparan.
 
“Jadi tolong anak-anak muda di DPRD DKI jawab saya. Jangan sok bersih, sok hebat. Kalau saya masih gubernur, jangan mimpi lu bisa dapet uang segini,” ucapnya.
 
 
Karena seharusnya orang yang belum mempunyai kekuasaan janganlah terlalu banyak bicara besar, kecuali jika memang sudah menjadi pejabat barulah teruji.
 
“Orang yang belum mempunyai kekuasaan gak usah ngomong besar dulu, saudara-saudara, kalian sudah jadi pejabat baru nanti teruji sampai di mana karakter kalian,” ujar Ahok.
 
Selain itu Ahok turut mengkritisi tentang tunjangan yang didapat oleh anggota DPRD DKI Jakarta seperti perumahan dan transportasi itu terlalu fantastis.
 
“Seharusnya tunjangan perumahan dan transportasi tidak begitu besar.” Pungkasnya
 
 
“Kalau ukuran rumah dinas DPRD yang disediakan itu berapa. Kalau ukuran 200 meter atau 400 meter, saya sewa rumah di Menteng, perasaan Cuma Rp350- Rp400 juta. Rumah tua satu tahun,” ujarnya.
 
Seharusnya DPRD ini melakukan apa yang diinginkan rakyat termasuk mendengarkan aspirasi yang dibutuhkan rakyat dan membantunya dengan APBD.
 
“Jangan takut tidak terpilih oleh rakyat lantaran tidak membantu mereka, rakyat itu tidak pernah meminta duit kita kok, rakyat Cuma pengen kita dengerin, kita bantu kesulitan dia dengan APBD,” tegas Ahok.***( Ferdinandi Pratama Putra/PR Cirebon)

Editor: Naufal Ikbar


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x