PORTAL PROBOLINGGO - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, telah melakukan pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Pertemuan tersebut berlangsung setelah muncul isu keretakan hubungan antara Anies Baswedan dan partai pengusungnya, Gerindra.
Isu tersebut muncul lantaran komentar pedas dari politikus Partai Gerindra, Ali Lubis, yang meminta Anies mundur dari jabatannya sebagai gubernur jika tidak mampu menangani pandemi Covid-19 di wilayahnya.
Baca Juga: Mengidap Penyakit Aneh Setelah Positif Covid-19, Ratusan Anak Dirawat di Rumah Sakit
Wakil Gubernur sekaligus Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menyebut pertemuan antara Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dengan Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, pada pekan lalu, sebagai pertemuan biasa.
"Itu kan sudah disampaikan oleh Jubir (dari Prabowo Subianto), Pak Dahnil (Anzar Simanjuntak). Memang ada pertemuan Anies dan Prabowo, dan itu sebagai pertemuan biasa saja, karena mungkin sudah lama enggak ketemu untuk diskusi," kata Riza, di Balai Kota Jakarta, Jumat malam, 5 Februari 2021.
Meski dibilang pertemuan biasa, Riza menyampaikan, pada pertemuan tersebut, Anies dan Prabowo membahas berbagai bahan diskusi, mulai dari membangun kedaulatan bangsa, pangan, mempertahankan NKRI, dan sebagainya.
Baca Juga: Gurih dan Nikmat, Ini Resep Rawon Daging Sapi Khas Jawa Timur serta Manfaatnya
"Dari yang disampaikan Pak Anies, pembicaraannya cair, enggak ada yang spesial, enggak ada yang khusus," ujar Riza, dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari PORTAL JEMBER dalam artikel "Prabowo Bertemu Anies Baswedan, Wagub DKI Jakarta: Pertemuan Biasa Saja, Tidak Ada yang Spesial".
"Pertemuan ini saya kira baik ya, apalagi sudah lama Prabowo-Anies enggak ketemu. Pak Anies diusung oleh Partai Gerindra, dan tugas kami (Partai Gerindra) mengawal kepemimpinan Pak Anies-Sandi dan sekarang Anies-Riza sampai berhasil pada 2022," imbuhnya.
Pada pertemuan itu juga Riza menegaskan, Anies dan Prabowo tidak membahas topik mengenai kontestasi politik 2024.
Baca Juga: Dicari Banyak Pembeli, Inilah 5 Ide Jualan Online yang Cocok untuk Pemula
"Tidak ada pembahasan ke situ (Pemilu 2024). Kita sama-sama memahami posisi masing-masing, pertemuan itu silaturahmi biasa, cair, dan Pak Prabowo menjelaskan gagasan konsep terkait pertahanan dan sebagainya," ucap Riza.
Selain itu, Riza menyampaikan bahwa dalam pertemuan tersebut juga kedua tokoh itu tidak membahas pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta pada 2022, 2023, atau 2024, karena belum ada wacana mengenai Pilkada serentak.
Terkait dengan hal tersebut, Riza mengatakan bahwa Partai Gerindra akan mengikuti ketentuan dan aturan yang dibuat pemerintah pusat bersama DPR RI untuk menentukan pelaksanaan Pilkada DKI pada 2022, 2023, atau 2024 ketika masa jabatan Anies-Riza sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta habis.
Baca Juga: 5 Tips Dropship untuk Pemula yang Bikin Jualan Online Jadi Cepat Untung
"Untuk membicarakan sosok yang diusung terlalu prematur ya. Kita masih menunggu, jika sudah pasti undang-undangnya memang 2022, ya baru kita bicara," kata Riza.
"Itu pun masih lama. Kalau Undang Undangnya tahun 2024, nanti kita bicara, itu pun lebih lama lagi. Jadi pada saatnya ya kita harus proporsional lah. Jangan ditarik tarik ke depan, belum waktunya," tuturnya.
Menurutnya, saat ini pemerintah DKI Jakarta bersama seluruh elemen masyarakat sedang fokus mengatasi pandemi Covid-19 yang masih tinggi di wilayah Ibu Kota.
Baca Juga: Tak Mengaku Positif Covid-19, Wanita Ini Tularkan Virus Corona hingga Keluarganya Meninggal
"Biar masyarakat ini kondusif, tugas kita sekarang jangan bicara politik apalagi pilkada atau pilpres," ujar Riza.
"Kita sekarang bersama memastikan seluruh jajaran kita di pemerintah, di partai politik, DPRD, seluruh elemen masyarakat, bahkan masyarakat terkecil, berupaya mencegah dan mengendalikan Covid-19," ucapnya.*** (Mohammad Syahrial/PORTAL JEMBER)