Vaksinasi Covid-19 Guru Tuntas, Nadiem Makarim : Awal Tahun Ajaran Baru 2021 Sekolah Sudah Bisa Tatap Muka

26 Februari 2021, 08:28 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. /Dok. Humas Kemendikbud

 

PORTAL PROBOLINGGO - Sejak Januari 2021, pemerintah mulai mengizinkan sekolah tatap muka untuk area yang memiliki risiko penularan rendah. Namun pelaksanaannya tetap dibatasi dan mengikuti protokol kesehatan.

Pelaksanaan sekolah tatap muka akhirnya semakin mendapatkan kepastian walaupun tidak 100 % kapasitas.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu, 24 Februari 2021.

Baca Juga: Konflik Semakin Meruncing, Facebook Putuskan Blokir Akses Militer Myanmar

Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari PMJ News, sekolah tatap muka rencananya akan dibuka oleh pemerintah pada Juli 2021 mendatang.

Hal ini dengan catatan khusus yaitu program vaksinasi Covid-19 pada tenaga pendidikan selesai di bulan Juni 2021 mendatang.

"Harapan kita kalau vaksinasi bisa selesai Juni, sedangkan Juli itu tahun ajaran baru berarti tahun ajaran baru 2021 Insya Allah sekolah sudah bisa tatap muka," tutur Menteri Nadiem saat konferensi pers.

Baca Juga: BLT UMKM Diperpanjang, Berikut Syarat dan Cara Mendaftar, Dapatkan Uang Rp2,4 Juta

Nadiem juga mengatakan bahwa tenaga pendidikan menjadi prioritas vaksinasi Covid-19 agar peserta didik kembali sekolah dengan tatap muka.

Pemerintah Indonesia menargetkan vaksinasi Covid-19 pada 5 juta guru dan tenaga kependidikan. Hal ini diharapkan selesai hingga bulan Juni mendatang.

Meskipun demikian, pelaksanaan sekolah tatap muka akan tetap dibatasi dan mengikuti protokol Kesehatan.

Baca Juga: Saling Klaim Pulau di Laut Jepang, Hubungan Jepang dan Korea Selatan Makin Memanas

Menurut Nadiem, pelaksanaan sekolah tatap muka tidak mencapai 100 % kapasitas. Artinya tatap muka hanya dilaksanakan sedikitnya 2-3 kali dalam seminggu atau dengan sistem rotasi.

Prioritas utama vaksinasi pada guru dan tenaga pendidik dimulai dari jenjang pendidikan yang paling muda. jadi, vaksinasi Covd-19 diprioritaskan pada guru jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kemudian Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Luar Biasa (SLB), lanjut ke tingkat sekolah menengah dan terakhir perguruan tinggi.

Baca Juga: Jadi Atlet Judo Hingga Nikah Muda, Simak Biodata dan Fakta Joe Taslim, Pemeran Sub-Zero di Film Mortal Kombat

Nadiem menambahkan bahwa selama pandemi covid-19 berlangsung, peserta didik yang lebih muda lebih sulit melaksanakan sistem pembelajaran jarak jauh.

Seperti diketahui sejak pandemi Covid-19, sebanyak 68 juta peserta didik pada 646 ribu satuan pendidikan terpaksa harus belajar dari rumah untuk menekan angka penularan di Indonesia.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler